Rabu 28 Aug 2019 14:45 WIB

Raja Malaysia Kunjungi Keraton Yogyakarta

Raja Malaysia berkunjung ke Yogyakarta dalam rangka kunjungan kenegaraan.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Nora Azizah
Raja Yogyakarta, Sri Sultan HB X (kiri) di Keraton Yogyakarta
Foto: Antara/Regina Safri
Raja Yogyakarta, Sri Sultan HB X (kiri) di Keraton Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong XVI Al-Sultan Abdullah Al-Mustafa Billah Shah Ibni Almarhum Sultan Haji Ahmad Shah Al-Musta’in Billah, berkunjung ke Keraton Yogyakarta, Rabu (28/8). Raja Malaysia datang bersama istri dan ketiga anaknya.

Berdasarkan pantauan Republika, rombongan Raja Malaysia datang sekitar pukul 11.30 WIB. Kedatangannya tersebut disambut oleh ketiga putri Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X yakni GKR Mangkubumi, GKR Condrokirono, GKR Maduretno dan GKR Bendara.

Baca Juga

Kasubag Humas Biro Umum dan Protokol Setda DIY, Aditya Nanaryo mengatakan, kunjungan Raja Malaysia ke Keraton Yogyakarta sebagai rangkaian dari kegiatan kenegaraan ke Indonesia. Yang mana, sebelumnya Raja Malaysia telah berkunjung ke Istana Presiden di Bogor.  "Salah satu agendanya bertemu Sultan di keraton," kata Aditya.

Saat sampai di Keraton Yogyakarta, rombongan Raja Malaysia menyalami ketiga putri Sultan dan langsung memasuki Regol Kamandungan Lor. Setelah itu, rombongan memasuki Regol Danapratapa dan disambut oleh Sultan beserta istrinya GRK Hemas.

Rombongan Raja Malaysia pun beramah-tamah dengan Sultan di Gedhong Jene. Kemudian, rombongan melihat beberapa koleksi yang ada di Keraton Yogyakarta. Salah satunya batik keraton di Gedhong Prabayeksa.

Rombongan dijamu dengan tarian atau Beksan Lawung Alus di Tratag Bangsal Kencana. Tarian ini merupakan tari putra gagah yang bercerita tentang semangat berlatih para prajurit keraton pada zaman Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Tarian ini dibawakan dengan musik gamelan khas Yogyakarta. Ada dua belas penari yang memiliki perannya masing-masing dalam tarian ini, diantaranya dua penari yang berperan sebagai Jajar, dua penari sebagai Ploncon, empat sebagai Lurah, dua sebagai Botoh dan dua lainnya sebagai Salaotho.

Seluruh keluarga kerajaan dan rombongan Raja Malaysia menyaksikan gamelan dan tarian yang disuguhkan. Diakhir kunjungannya, rombongan Raja Malaysia dijamu di Bangsal Manis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement