Rabu 28 Aug 2019 01:03 WIB

Bekraf akan Bangun Kawasan Ekonomi Kreatif di Ibu Kota Baru

Sebagian besar anggaran membangun kawasan ekonomi kreatif dari swasta.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nur Aini
Kepala Badan Ekonomi Kratif (BEKRAF) Triawan Munaf
Foto: Republika/Prayogi
Kepala Badan Ekonomi Kratif (BEKRAF) Triawan Munaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan sudah merencanakan pembuatan kawasan khusus ekonomi kreatif di ibu kota baru. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menentukan lokasi ibu kota baru akan berada di Kalimantan Timur (Kaltim). 

"Bappenas sedah bersama Bekraf akan membangun Bekraf creative district di satu tempat yang nggak bisa saya sebutkan tempatnya sekarang," kata Triawan di Jakarta, Selasa (27/8). 

Baca Juga

Dia memastikan kawasan khusus untuk ekonomi kreatif tersebut akan juga meringankan beban Jakarta. Nantinya, kata Triawan, semua pelaku ekonomi kreatif bisa bereksperimen dan melakukan banyak hal di kawasan tersebut. 

Untuk itu, Triawan menegaskan saat ini Bekraf sudah mulai menyiapkan rencana tersebut bertepatan dengan penetapan ibu kota baru. "Sama lah dengan pemindahan ibu kota baru gitu bahkan mungkin lebih cepat di Pulau Jawa," kata Triawan. 

Triawan memastikan untuk membangun kawasan khusus ekonomi kreatif akan menggunakan sebagian besar anggaran dari swasta. Nantinya akan ada sekolah film, mudik, dan lainnya dalam satu zona tertentu. 

Sebelumnya, Jokowi memilih ibu kota baru berada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Alasan di balik pemindahan ibu kota baru tersebut karena minimnya risiko bencana di Kaltim, termasuk gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, hingga tanah longsor.

“Alasan kedua, lokasi strategis berada di tengah-tengah Indonesia. Ketiga, berdekatan dengan wilayah perkotaan yang berkembang, yakni Balikpapan dan Samarinda,” kata Jokowi, Senin (26/8).

Jokowi juga menyatakan, kawasan di antara Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara dipilih karena sudah memiliki infrastruktur lengkap dan tersedia 180 hektare lahan yang sudah dimiliki pemerintah. Sementara itu, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menyambut baik keputusan Presiden untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.

Menurut Isran, kajian soal pemindahan ibu kota sebetulnya sudah matang dan mengerucut pada kawasan di Kabupaten Kutai Kartanegara yang menyambung ke Kabupaten Penajam Paser Utara. “Dua kabupaten itu terhubung dan itu yang kita tawarkan yang kita sampaikan kepada Pak Presiden,” tutur Isran. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement