Selasa 27 Aug 2019 17:26 WIB

Pesantren Diminta Melek Teknologi

Teknologi memudahkan pesantren mengakses bantuan untuk lebih mapan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nora Azizah
Lingkungan Pesantren Nurul Huda Ciparay.
Foto: Republika/Andrian Saputra
Lingkungan Pesantren Nurul Huda Ciparay.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meminta pondok pesantren (ponpes) yang ada di wilayahnya untuk melek teknologi. Dengan mengakses teknologi, bantuan yang diperuntukkan bagi pesatren dinilai dapat terserap dengan baik.

Menurut dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar telah membuat program One Pesantren One Product (OPOP). Namun, rata-rata pesantren yang mendapatkan bantuan itu merupakan pesantren yang berada di kota dan cenderung sudah mapan.

Baca Juga

"Contohnya banyak pesantren tidak tersentuh program OPOP. Padahal itu untuk membantu ponpes yang belum maju," kata dia di Kabupaten Garut, Selasa (27/8).

Ia mengatakan, program OPOP memang ditujukan untuk membantu seluruh pesantren di Jabar. Namun, program itu akan lebih bermanfaat untuk membantu ponpes yang belum mapan.

Ia mengatakan, tahun depan Pemprov Jabar akan fokus mengubah segmen pesantren yang mendapat bantuan program itu. Jika saat ini semua pesantren bisa mendapatkannya, ke depan akan difokuskan ke ponpes yang berada di kampung, santrinya sedikit, serta masih kurang dalam sarana dan prasarana.

"Kan itu untuk melatih pesantren dalam bidang ekonomi. Setelah itu dikasih modal Rp 25 juta. Untuk pesantren kecil nilai itu kan besar," kata dia.

Menurut dia, dari sekitar 4.000 pesantren yang mendaftarkan diri untuk program OPOP, terpilih sebanyak 1.070 pesantren. Namun, lanjut dia, banyak dari pesantren itu yang sudah melek digital.

"Pesan kepada ponpes harus melek digital, sehingga peluang dari pemerintah bisa dimanfaatkan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement