Selasa 27 Aug 2019 16:55 WIB

Pemkot Bandung Cegah Stunting dengan ‘Gerimis’

Siswa diajak minum susu dan makan telur.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang bocah meminum susu (Ilustrasi)
Foto: Dreamstime
Seorang bocah meminum susu (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung meluncurkan program pencegahan stunting bagi anak-anak di Kota Bandung. Program yang dinamkan Gerimis atau singkatan dari Gerakan Minum Susu (Gerimis) menjadi ajakan dari pemerintah kepada sekolah agar para siswanya untuk gemar minum susu juga makan telur.

Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mendorong program ini digencarkan. Yana mengatakan, dengan ada gerakan makan telur dan minum susu, anak-anak di kota Bandung lebih merata asupan gizinya.

Baca Juga

"Asupan gizi anak-anak di Kota Bandung harus terpenuhi, sehingga mengurangi risiko tingginya angka stunting," kata Yana saat meresmikan Gerimis di Batalyon Arhanudri Kodam lll Siliwangi, Jalan Ambon, Selasa (27/8).

Menurut Yana, tujuan gerakan itu untuk menyosialisasikan kepada orang tua agar lebih apik dalam memberikan asupan makanan kepada anak-anaknya. Di samping itu, gerakan tersebut untuk mencegah stunting di Kota Bandung.

"Tujuannya yaitu mengurangi risiko angka stunting di Kota Bandung. Karena di usia 7-13 tahun ini justru masa pertumbuhan, yang ada risiko stunting. Kalau asupan gizinya baik, anak-anak kita akan sehat," kata Yana.

Agar telur dan susu terpenuhi, Yana meminta agar dinas terkait berkordinasi agar pasokannya terpenuhi. Sehingga jika program ini berjalan dengan baik maka suplai harus terpenuhi. Dinas Pangan dan Pertanian dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian diminta berkoordinasi dengan PD Pasar untuk suplai kebutuhan.

Perlu diketahui, kebutuhan telur di Kota Bandung saat ini sebesar 125 ton per hari. Sedangkan konsumsi telur warga sekitar 21,38 kilogram per kapital per tahunnya.  Untuk kebutuhan susu sekitar 16,75 ton per hari dengan konsumsi 34,97 liter per kapital per harinya.

“Saya minta itu harus terpenuhi. Koordinasi denga dinas terkait sehingga tidak terjadi kekosongan stok telur dan susu," ujar dia.

Peluncuran gerakan ini melibatkan sekitar 1.200 siswa dari 5 Sekolah Dasar (SD) di antaranya, SD 113 Banjarsari, SD 5 Merdeka, SD 008 Emong, SD 001 merdeka dan SD Soka.

Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan, gerakan tersebut untuk mengajak para anak-anak gemar minum susu dan makan telur. Ini menjadi gerakan moral yang memotivasi masyarakat membiasakan dari minum susu dan makan telur.

Gin Gin menuturkan Gerimis dan Makan Telur di Sekolah digencarkan untuk mencegah Stunting. Penyakit gizi buruk yang kronis dapat mengakibatkan tingkat cerdasan menjadi lambat. Selain itu, gizi buruk juga akan mempengaruhi kesehatan yang bersifat permanen seperti gangguan hati, ginjal, jantung bahkan mengalami gangguan kebutuhan.

“Sasarannya yaitu anak sekolah khususnya siswa sekolah dasar yang akan menjadi generasi muda. Mereka harus berkembang dengan gizi yang seimbang," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement