REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Satu helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Provinsi Riau bergeser ke Provinsi Jambi untuk membantu proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan di daerah tersebut.
“Kita hari ini mengirimkan bantuan heli jenis Kamov dari BNPB ke Jambi,” kata Wakil Komandan Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau, Edwar Sanger,di Pekanbaru, Selasa.
Ia menjelaskan pertimbangan memperbantukan heli tersebut disebabkan titik api di Riau cenderung menurun dalam dua hari terakhir. Sementara itu, karhutla masih terjadi di Jambi yang berbatasan dengan Riau, sehingga kalau tidak segera dipadamkan akan berpotensi terjadi asap kiriman ke Riau juga.
"Jumlah titik api di Riau sudah jauh berkurang, namun asap tetap saja menyelimuti. Ini karena bagian asap kiriman dari Sumsel (Sumatera Selatan) dan Jambi masuk Riau,” katanya.
Pemprov Jambi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah meminta bantuan kepada Satgas Riau untuk bantuan heli melakukan pemadaman dari udara menjatuhkan air (water bombing). Heli Kamov BNPB tersebut sudah berangkat ke Jambi sekitar pukul 10.00 WIB dari Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.
“Karena kondisi ditempat kita sudah jauh berkurang, atas koordinasi BNPB heli diizinkan satu unit untuk membantu di Jambi," kata Edwar yang juga menjabat Kepala Pelaksana BPBD Riau itu.
Ia berharap karhutla di Jambi dan Sumsel bisa segera dipadamkan agar tidak terjadi asap kiriman mengingat arah angin berhembus dari Tenggara dan Selatan menuju Utara.
Berdasarkan data BMKG Pekanbaru, pantauan satelit pada pukul 05.00 WIB menunjukkan 14 titik panas di Sumsel, empat titik di Jambi dan sembilan titik panas di Riau. Lokasi titik panas di Riau terbanyak di Kabupaten Bengkalis ada empat titik panas, Indragiri Hilir dua titik, dan Kabupaten Kampar, Inhu dan Kepualauan Meranti masing-masing satu titik.
Dari jumlah tersebut ada dua titik yang terindikasi titik api karhutlayang masing-masing satu titik di Bengkalis dan Inhil.