REPUBLIKA.CO.ID, Sejumlah warga Kaltim menyambut gembira keputusan pemindahan ibu kota. Warga Kabupaten Mahakam Ulu yang berbatasan darat dengan Malaysia, Vivi Ekawati Nunit, mengaku menyaksikan siaran langsung pengumuman pemindahan ibu kota oleh Jokowi.
"Saat menonton siaran langsung, saya tegang beberapa detik sebelum Presiden menetapkan lokasi ibu kota negara. Namun, saya lega ketika ditetapkan di Kalimantan Timur," ujar Vivi, kemarin.
Meski lokasi ibu kota baru lumayan jauh dari Mahakam Ulu, Vivi tetap bahagia karena ia yakin kawasan perbatasan akan ikut merasakan pembangunan. Apalagi, kata dia, salah satu alasan pemerintah memindahkan ibu kota untuk memeratakan pembangunan. "Yang merasakan efek pembangunan tentu bukan hanya warga Kaltim, tetapi juga semua yang ada di Kalimantan," katanya.
Hingga kini, jalan dari Mahakam Ulu ke Kutai Barat, daerah yang menghubungkan ke Kutai Kartanegara dan Samarinda, belum tembus. Akses yang bisa dilalui hanya memanfaatkan Sungai Mahakam menggunakan speed boat hingga ke Tering, Kutai Barat, atau menggunakan kapal dari Mahakam Ulu langsung ke Samarinda. "Jika nanti ibu kota sudah benar-benar pindah ke Kaltim, kami berharap jalan segera mulus," ucap Vivi.
Insan olahraga di Kaltim turut menyambut baik. Mantan pegulat nasional Suryadi Gunawan menilai pemindahan ibu kota dapat memeratakan pembangunan. Suryadi berharap pembangunan ibu kota baru juga menyentuh pembangunan sektor olahraga di Kaltim.
Pengumuman pemindahan ibu kota menuai sorotan dari para warganet. Warganet banyak yang menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegera sebagai ibu kota baru. Namun, ada juga yang mempertanyakan ihwal nama ibu kota baru lantaran terletak di dua kabupaten. (antara ed: satria kartika yudha)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengacungkan jempol seusai mengikuti pengumuman pemindahan ibukota negara oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (26/8).
Penajem Paser Utara Vs DK Jakarta
DKI JAKARTA
Luas wilayah: 662,33 km persegi
Jumlah penduduk: 10,4 juta jiwa (2018)
Pertumbuhan ekonomi: 6,29 persen (2018)
Tingkat pengangguran: 5,13 persen (Februari 2019)
Persentase penduduk miskin: 3,47 persen (Maret 2019)
Panjang jalan: 7.000 km
Pendapatan asli daerah: Rp 43 triliun (2018)
PENAJAM PASER UTARA
Luas wilayah: 3.333,06 km persegi
Jumlah penduduk: 159.386 (2018)
Pertumbuhan ekonomi: 1,24 persen (2018)
Tingkat pengangguran: 3,09 persen (2018)
Persentase penduduk miskin: 7,40 persen (2018)
Panjang jalan: 1.287 km
Pendapatan asli daerah: Rp 134,19 miliar
Sumber: BPS Penajam Paser Utara, BPS DKI Jakarta