Senin 26 Aug 2019 20:35 WIB

Papua, Daerah Terberat Masalah Malaria

Papua masih menjadi daerah merah infeksi malaria.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Nyamuk Malaria
Foto: ABC News
Nyamuk Malaria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia telah menargetkan bebas malaria pada 2030. Namun, hingga saat ini kondisinya masih cukup memprihatinkan, terutama di daerah Papua.

"Malaria masih menjadi masalah kesehatan Indonesia dan menjadi beban yang berat bagi perekonomian Indonesia," ungkap Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan, Mohammad Subuh, saat membacakan pidato Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek di sela acara peluncuran Gerakan M2030 di Indonesia, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia, masih ada 224 kabupaten/kota dari 519 kabupaten/kota yang ada di Indonesia yang belum bebas malaria. Sekitar 79 persen kasus malaria di Indonesia, kontribusi provinsi di Indonesia bagian timur, seperti Papua, Papua barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Maluku Utara paling dominan.

"Hingga April 2019, dari sekitar 201.426.000 jumlah penduduk Indonesia, sekitar 76 persen di antaranya sudah tinggal di daerah bebas malaria," ungkapnya.

Subuh menjelaskan, dinilai dari Annual Parasite Incidence (API) per tahun yang merupakan jumlah kasus positif malaria per 1.000 penduduk dalam satu tahun, Papua mencatat angka di atas lima bahkan ada yang mencapai angka 20. Padahal, angka API tertinggi itu lima dan sudah dinyatakan endemis.

Angka API 20 ini terdapat di daerah puncak Papua dan beberapa daerah lain. Walaupun begitu, ada beberapa daerah yang API-nya dibawah lima.

"Papua 95 persen masih merah, 11 tahun kerja kita berat," ujarnya.

Eliminasi malaria dari Papua ditargetkan tercapai pada 2029. Subuh mengatakan, andaikan itu tercapai, maka bisa dideklarasikan Indonesia bebas malaria.

Menurutnya, daerah Papua masih tinggi angka malarianya karena berbagai masalah. Mulai dari geografis, kontur, budaya, dan pengetahuan. Ia menjelaskan, masih banyak penduduk yang tinggal di rawa-rawa.

"Harus sama-sama diselesaikan. Pembangunan transportasi yang dilakukan pemerintah mungkin bisa mengatasi secara geografis," ujarnya.

Sementara itu, untuk Maluku dan Maluku Utara, menurut Subuh, sudah ada kemajuan. Kemenkes selama tiga tahun terakhir telah mengantarkan beberapa wilayah mengeliminasi malaria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement