Senin 26 Aug 2019 11:56 WIB

Kualitas Udara Pekanbaru Memburuk

Kondisi cuaca kota setempat memburuk hingga jarak pandang 1,5 km pada Senin pagi.

Pengendara kendaraan bermotor melintas di Jalan Sudirman ketika kabut asap tipis dampak dari kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (22/8/2019).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Pengendara kendaraan bermotor melintas di Jalan Sudirman ketika kabut asap tipis dampak dari kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (22/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sutisno membenarkan kondisi cuaca kota setempat memburuk hingga jarak pandang 1,5 km pada Senin (26/8) pagi.

"Kondisi cuaca subuh sampai jam 08.00 WIB memang padat dan jarak pandangnya sempat 1,5 km akan tetapi di atas itu jarak pandang naik jadi 2 km," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sutisno pada rapat menyikapi perkembangan cuaca dan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kota Pekanbaru di Posko Darurat Asap di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Jalan Dahlia.

Rapat diikuti oleh Wali Kota Pekanbaru Firdaus, Kadisdik, Plt Kadiskes, Kadis DLHK Kepala BMKG, DPKP, Plt Kalaksa BPBD, Kepala P3E Sumatra KLHK Riau, Dinsos, Polresta, Kodim, Kominfo, camat, dan lainnya.

Selanjutnya Sutisno menjelaskan, udara di Pekanbaru pada Senin (26/8) Subuh memadat atas bentukan partikel jerebu (asap) dan uap air. Namun, seiring waktu saat matahari bersinar dan adanya arah angin maka pemadatan udara Pekanbaru berkurang sehingga jarak pandang menjadi membaik.

"Jam 08.00 WIB kondisi jarak pandang 2 km dan kini di atas pukul 09.00 WIB sudah 3 km," tutur Sutisno.

Ia menambahkan, asap di Pekanbaru merupakan dampak dari pengiriman asap dari luar Ibu Kota Provinsi Riau itu, yakni berasal dari Kampar, Rengat, dan Dumai,

Sementara itu Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Pekanbaru Burhan Gurning menyatakan Pekanbaru sejauh ini tidak ada titik panas atau zero hotspot.

"Pekanbaru hanya terimbas dari kiriman asap," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement