REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mencatat ada 450 desa di 22 daerah di Jawa Timur yang menyandang status darurat kekeringan. Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Suban Wahyudiono mengungkapkan, hingga saat ini, BPBD Jatim telah menyalurkan 55 juta liter air bersih dalam upaya menanggulangi kekeringan tersebut.
"Kami sampai saat ini sudah menyuplai 55 juta liter air bersih ke 450 desa di 22 daerah yang berstatus darurat kekeringan di Jatim," kata Suban Wahyudiono, saat melepas bantuan 1 juta liter air bersih dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jatim, di Surabaya, Kamis (22/8).
Suban mengharap campur tangan semua pihak untuk membantu mengatasi kekeringan di wilayah Jawa Timur tersebut. Sebab, kata dia, lewat sinergitas yang dijalin, bisa jadi lebih efektif dalam mengatasi kekeringan di wilayah Jawa Timur. Suban pun memuji aksi nyata yang dilakukan ACT Jatim dalam upaya mengatasi kekeringan tersebut.
"Penanganan masalah kekeringan memang harus melibatkan seluruh elemen masyarakat, kontribusi ACT Jatim dalam membantu mengatasi masalah kekeringan ini patut kita apresiasi," kata Suban.
Suban mengaku, dalam upaya mengatasi kekeringan tersebut, pihaknya pun terus berupaya melibatkan masyarakat, lewat program pemberdayaan masyarakat. Salah satunya membuat sumur bor resapan, pembuatan embung, dan lainnya. "Ini merupakan program jangka panjang yang akan menjadi solusi untuk mengatasi kekeringan di Jatim pada masa mendatang," ujarnya.