Kamis 22 Aug 2019 13:55 WIB

Roy Suryo: Mobil Baru Menteri tak Tepat, Lebih Baik Rental

Roy Suryo mengaku pakai mobil menteri terdahulu saat jadi menpora era SBY.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Teguh Firmansyah
Roy Suryo
Foto: REPUBLIKA/Mahmud Muhyidin
Roy Suryo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Demokrat Roy Suryo menilai wacana pembelian mobil baru untuk menteri kurang tepat. Pasalnya, jabatan menteri bukan jabatan yang lama.

"Kalau menurut saya wacana pembelian mobil menteri atau saya dengar sudah lelang sejumlah ratusan milyar ini kurang tepat, kurang tepat kenapa? menteri itu jabatan publik yang tidak lama masa jabatannya," ujar Roy Suryo di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Kamis (22/8).

Baca Juga

Roy Suryo menceritakan pengalamannya saat menjabat sebagai Kementerian Pemuda dan Olahraga di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Saat itu, kata Roy, menteri menggunakan mobil bekas terdahulunya.

"Bagi saya sangat tidak worth it untuk membeli mobil baru, lebih baik adalah menggunakan jasa rental, rental atau pemerintah menyewa toh menteri itu kemudian juga tidak full masa jabatannya," kata Politikus Demokrat itu.

Roy Suryo menyarankan, bila menteri di kabinet baru tidak ingin menggunakan mobil yang sama, maka Roy Suryo menilai sebaiknya menteri menggunakan mobil rental. Ia mengatakan, mobil rental efisien. Pemerintah tidak perlu mengeluarkan anggaran untuk perawatan. Perawatan ditangani oleh rentalnya dan masa pakainya juga terus bisa dimodifikasi dan diperbaharui

"Jadi saran saya selagi di tengah kondisi resesi ekonomi ini, lebih baik gunakan mobil rental, rental itu tidak ada biaya perawatan, tidak ada nanti dilelang untul dijual kembali, lebih efisien dan lebih menghemat biaya," ujar dia.

Dikutip dari laman resmi Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), pemerintah telah melakukan Pengadaan Kendaraan Menteri Negara/Pejabat Setingkat Menteri. Pengadaan ini sudah dimulai pada 19 Maret 2019 dan kini lelang tender tersebut sudah selesai.

Pemerintah menyiapkan dana pagu sebesar Rp 152.540.300.000 dari APBN. Ada 41 satu peserta yang ikut dalam proses lelang ini.  Dari 41 peserta tersebut, hanya empat peserta lelang yang memenuhi kualifikasi administrasi. Lelang tender ini dimenangi PT Astra International Tbk-Tso dengan harga Rp 147.229.317.000.

Masih merujuk laman LPSE, saat ini semua tahapan lelang tender sudah terlewati oleh PT Astra, dari Pembuktian Kualifikasi hingga Penandatanganan Kontrak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement