Rabu 21 Aug 2019 19:44 WIB

Lahan Gunung Guntur Terbakar

Titik api berasal dari bagian tengah gunung, bukan dari bawah.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Kebakaran lahan terjadi di Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Rabu (21/8). Dok Polsek Tarogong Kaler.
Foto: dok. Polsek Tarogong Kaler
Kebakaran lahan terjadi di Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Rabu (21/8). Dok Polsek Tarogong Kaler.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kebakaran lahan mulai terjadi di Gunung Guntur, Kabupaten Garut, terbakar pada Rabu (21/8) siang. Kebakaran terjadi di blok Citiis, Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut.

Kapolsek Tarogong Kaler Ipda Asep Saepudin membenarkan adanya kebakaan itu. "Iya, betul tadi sekitar jam 14.00 WIB," kata dia ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (21/8).

Baca Juga

Ia mengatakan, awalnya kepulan asap terlihat dari kawah bawah. Setelah dicek ke lokasi, terjadi kebakaran di tiga titik di kawasan Gunung Guntur.

Menurut dia, titik api berasal dari bagian tengah gunung, bukan dari bawah. Saat di lokasi, polisi juga tidak menemukan adanya pembukaan lahan ada orang di sana. "Kita justru bersama masyarakat berupaya memadamkan," kata dia.

Asep menambahkan, pada Rabu siang cuaca di Gunung Guntur sangat terik. Selain itu, kondisi rumput ilalang di kawasan itu juga mengering. Diduga, kebakaran itu memang disebabkan oleh faktor alam.

Dalam beberapa jam, kebakaran baru bisa dipadamkan, dibantu oleh TNI dan masyarakat sekitar. "Kita padamkan dengan alat seadanya dan alhamdulillah bisa diatasi. Total kalau dihitung total terbakar sekitar 450 meter persegi," kata dia.

Ia mengatakan, api sudah padam sejak Rabu (21/8) sore. Namun, hingga Rabu malam aparat TNI/Polri dan masyarakat masih bersiaga di lapangan mengantisipasi kebakaran susulan.

Sementara itu, Komandan Koramil 1111/Tarogong, Kapten Infanteri Dedi Saepulloh mengatakan, kebakaran awalnya berasal dari salah satu galian pasir di blok Citiis. Api menjalar ke lokasi tapal kuda, serta membakar lahan di kawasan Gunung Guntur. "Kebakaran berlangsung dari siang hingga sore hari, sehingga luasan area yang terbakar cukup luas," kata dia.

Ia mengatakan, TNI melakukan pemadaman dibantu anggota Polsek Tarogong Kaler dan warga. Upaya pemadaman api dilakukan manual. Menurut dia, kondisi medan yang cukup terjal menjadikan pemadaman harus dilakukan manual. "Tidak bisa menggunakan air dari mobil pemadam. Angin juga kencang, jadi proses pemadaman api lebih lama dan sulit,” ujarnya.

Dedi mengungkapkan, Guntur merupakan salah satu gunung di Kabupaten Garut yang rawan kebakaran hutan. Menurut dia, faktor pemicunya bisa karena cuaca panas saat musim kemarau. "Kadang, ada pihak yang sengaja melakukan pembakaran untuk membuka lahan bagi kegiatan komersil seperi galian pasir dan batu ilegal,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement