REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu sudah hampir satu bulan terus-menerus mengeluarkan erupsi. Saat ini, aktivitas vulkanik masih tinggi dan terus terjadi erupsi. Status aktivitas pun masih pada level II atau waspada.
"Betul (sudah mau sebulan erupsi). Tim terus mengukur untuk dapat data-data tambahan," ujar Kepala Bidang (Kabid) Mitigasi Gunung Api, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan, Rabu (21/8).
Menurutnya, berdasarkan pantauan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, Rabu (21/8), terpantau asap kawah berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 180 meter dari dasar kawah. Kemudian erupsi terus-menerus di Kawah Ratu dengan ketinggian 50 meter.
Ia mengungkapkan, aktivitas tremor masih terjadi dengan amplitudo dominan 20 mm. Hendra tetap memberikan rekomendasi yang sama, yaitu masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Perahu tidak mendekati kawah radius 1,5 Km dari kawah aktif.
Kemudian merekomendasikan Kawasan Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu untuk sementara ditutup sampai jarak aman di atas. Selain itu, masyarakat diharapkan tenang kemudian beraktivitas seperti biasa dan tidak terpancing isu-isu tentang letusan Tangkuban Perahu.
Erupsi Gunung Tangkuhan Parahu terjadi pertama kali pada 26 Juli lalu dengan level normal. Kemudian wisatanya sempat dibuka kembali. Namun, pada Kamis (1/8), erupsi kembali terjadi hingga saat ini dengan status meningkat waspada.