Selasa 20 Aug 2019 22:53 WIB

HUT RI ke-74 di Tabanan Bernuansakan Nusantara

Penggunaan pakaian adat menjadi tema perayaan HUT RI tahun ini.

Suasana perayaan HUT RI Ke-74 di Tabanan, Bali.
Foto: Dok. Ist
Suasana perayaan HUT RI Ke-74 di Tabanan, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID,  TABANAN -- Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengajak masyarakat luas untuk mencintai budaya nusantara dalam suasana HUT RI Ke-74. Ini seperti yang ia dan masyarakat Tabanan perlihatkan ketika melaksanakan apel Perayaan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-74 di Lapangan Alit Saputra, Dangin Carik, Tabanan, Bali pada akhir pekan kemarin.

Apel yang digelar sekitar sejak pagi tersebut nampak berbeda dari sebelum-sebelumnya. Itu karena pada apel Perayaan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke–74 kali ini setiap OPD di Lingkungan Pemkab/Pemkot diwajibkan memakai pakaian khas daerah dari daerah lain atau nuansa nusantara, dan peserta apel mengenakan pakaian khas daerah masing-masing.

Ini seperti yang dicontohkan Presiden Joko Widodo, saat memimpin Apel Perayaan Detik Detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-74 di Jakarta. Presiden mengenakan pakaian khas Daerah Bali didampingi ibu negara Iriana Jokowi dan Wakil Presiden nampak mengenakan pakaian khas Daerah Istimewa Aceh.

Saat apel, selaku Inspektur Upacara, Eka anggun mengenakan pakaian kebaya berbalut bawahan kain ndek merah, selaras dengan selendang merahnya. Bertindak sebagai komandan upacara, Kapten Inf. I Wayan Supardi dari TNI. Detik-detik proklamasi dibacakan oleh I Nyoman Arnawa, yang juga selaku Ketua Sementara DPRD Kabupaten Tabanan.

Terlihat ratusan peserta apel yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat sangat khidmat mengikuti apel. Puncaknya saat pengibaran bendara Merah Putih oleh para Paskibraka yang merupakan siswa-siswi terbaik SMA/SMK baik Negeri maupun Swasta di Kabupaten Tabanan. Mereka tampak dengan berwibawa dan penuh semangat nasionalisme mengibarkan bendera Merah Putih.

Usai apel, Eka menegaskan, semua elemen masyarakat Tabanan sangat menikmati dan gembira mengikuti pelaksanaan apel kali ini yang bertemakan nuansa Nusantara. Menurut dia, apel kali ini sangat membangkitkan rasa cinta terhadap Ibu Pertiwi dan membangkitkan rasa Nasionalis.

“Ini enjoy banget, fun banget, rasa kedaerahan, rasa cinta terhadap Ibu Pertiwi, rasa nasionalis itu semakin dibangkitkan,” ucapnya dalam keterangan persnya kepada media di Jakarta, Selasa (19/8).

Eka menyatakan, dengan memakai pakain adat yang bernuansa nusantara pada momen-momen seperti ini menimbulkan suatu kebanggaan menjadi Bangsa Indonesia. “Dan ini membuat kita bangga menjadi rakyat, menjadi Bangsa Indonesia yang mempunyai banyak, etnis, suku dan budaya, tempat lain kan belum tentu punya. Ini adalah harta karun kita. Pak Jokowi pun apel bertemakan nusantara, kenapa kita tidak,” ujarnya.

Meski harus mengimbau dan memilih baju daerah yang mesti dipakai, Eka mengatakan itu bukanlah hal yang sulit. Itu karena masyarakat menyadari banyak makna dan manfaat yang didapat.

“Yang penting rasa nasionalisme kita tumbuh. Itu besar sekali manfaatnya untuk kita. Indonesia itu Negara yang kaya raya banget yang punya harta luar biasa, khususnya seni dan budaya yang harus kita cintai. Kalau bukan kita yang mencintai, siapa lagi” imbaunya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement