Selasa 20 Aug 2019 17:49 WIB

Anggota DPR Minta Aparat Terlibat Ujaran Rasis Diusut

Pembiaran tindakan menimbulkan polemik yang luar biasa di tanah Papua.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Mahasiswa Papua menggelar unjuk rasa menolak tindakan rasisme di titik nol Yogyakarta, Selasa (20/8/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
[Ilustrasi] Mahasiswa Papua menggelar unjuk rasa menolak tindakan rasisme di titik nol Yogyakarta, Selasa (20/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI dari dapil Papua Steven Abraham meminta Polri dan TNI mengusut tuntas aparat diduga melontarkan ujaran rasis pada warga Papua saat penggerebekan asrama Papua di Surabaya, Selasa (20/8). Ujaran rasis tersebut terdengar melalui video yang beredar di media sosial.

"Saya minta dengan tegas kepada TNI Polri bahwa kita lihat kemarin video yang beredar luas jelas-jelas sekali ada pihak oknum TNI Polri yang ikut menyerahkan kata kata rasis, ini harus diusut, ditindak," ujar Steven dalam interupsi yang ia sampaikan saat Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (20/8).

Baca Juga

Dalam video yang beredar, tampak orang berpakaian polisi dan TNI turut berada dalam sekelompok masyarakat yang menggerebek asrama Papua Surabaya. Penggerebekan sendiri terjadi lantaran adanya bendera merah putih di depan asrama yang jatuh ke got.

Mereka mengata-ngatai orang di dapan asrama dengan sebutan 'monyet', tindakan rasisme yang kemudian memicu rusuh. Selain mengusut siapa yang menyebabkan bendera merah putih jatuh ke got, Polri dan TNI yang diduga mengucapkan lontaran rasis itu pun harus diusut. 

"Bila perlu pejabat di atasnya harus dicopot. Pembiaran ini menimbulkan polemik yang luar biasa yang terjadi di tanah Papua," kata Steven. 

Imbas kerusuhan yang terjadi, kata Steven bukan hanya terjadi di Manokwari, Papua Barat, tetapi juga melebar ke Sorong, Merauke dan bebrrap titik lainnya. Untuk itu, Steven pun meminta aparat bertindak cepat dalam mengusut segala aspek, mulai dari jatuhnya bendera merah putih, aksi rasisme, hingga provokator kerusuhan. 

"Ini kalau tidak cepat kita tangani akan menimbulkan perpecahan yang luar biasa. NKRI yang sudah kita jaga bersama-sama harus kita junjung tinggi," ujar dia. 

Steven juga menyoroti pernyataan Wakil Wali Kota Malang Sofyan Jarwoko yang mengusir para perusuh di kota malang. Sikap Wakil Walikota Malang ini, kata Steven, juga menyebabkan terjadinya kerusuhan. 

"Pernyataan Wakil Wali Kota Malang untuk mengusir yang menimbulkan rusuh, ini salah satu pernyataan yg sangat merugikan NKRI kita. Bagaimana seseorang yang buat onar harus diusir pulang, mau pulang kemana kita? ini tanah kita. Semua hak sama," ucap Steven. 

Ia pun meminta  Mendagri Tjahjo Kumolo menegur Wakil Wali Kota Malang. Steven memastikan, Papua tak pernah mengusir warga Indonesia manapun yang bertandang ke Papua. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement