REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur, melansir tinggi muka air (TMA) Waduk Ir H Djuanda atau Waduk Jatiluhur, terus mengalami penyusutan. Hal ini merupakan dampak dari kemarau panjang. Tercatat TMA di waduk terbesar di Jabar ini, mencapai 98,34 meter di atas permukaan air laut (mdpl).
Direktur Operasi dan Pengembangan PJT II Jatiluhur, Antonius Aris Sudjatmiko, mengatakan, penyusutan saat musim kemarau ini dinilai sangat wajar. Pasalnya, waduk menjadi tumpuan warga terutama dalam untuk irigasi pertanian, PDAM, industri, hingga ketersediaan air baku masyarakat.
"Justru, saat musim kemarau ini Waduk Jatiluhur menyuplai air ke hilir cukup besar," ujar Aris, kepada Republika, Senin (19/8).
Meski demikian, lanjut Aris, saat ini status debit air di waduk ini masih cukup aman. Pasokan air untuk persawahan, PDAM dan industri juga cukup terjamin sehingga, masyarakat di wilayah hilir tak perlu khawatir soal suplai air ini. Meski demikian, pihaknya meminta supaya warga lebih bijak lagi dalam menggunakan air saat musim kemarau ini.