Senin 19 Aug 2019 18:43 WIB

Nelayan Karawang Laporkan Dugaan Korupsi di Pelelangan Ciparagejaya

Sejumlah nelayan di Ciparagejaya, Karawang, melaporkan kasus dugaan korupsi retribusi

Rep: ayo bandung/ Red: ayo bandung
Nelayan Karawang Laporkan Dugaan Korupsi di Pelelangan Ciparagejaya
Nelayan Karawang Laporkan Dugaan Korupsi di Pelelangan Ciparagejaya

KARAWANG, AYOBANDUNG.COM -- Sejumlah nelayan di Ciparagejaya, Kabupaten Karawang, melaporkan kasus dugaan korupsi retribusi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ciparagejaya, Kecamatan Tempuran, ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat.

"Pengaduan kasus dugaan korupsi retribusi di TPI Ciparagejaya ini telah disampaikan ke Kejati. Kasus itu dilaporkan karena dinilai merugikan para nelayan di daerah itu," kata Gary Gagarin Akbar, kuasa hukum nelayan dan bakul Ciparagejaya, di Karawang, Senin (19/8/2019).

Ia menjelaskan, para nelayan di sekitar Desa Ciparagejaya selalu menyetorkan hasil tangkapan ikan dari laut ke TPI Ciparagejaya untuk dijual dengan cara lelang. Pembelinya adalah para pedagang ikan (bakul).

AYO BACA : Pemkab Karawang Hentikan Aktivitas Tambang Batu Kapur Tak Berizin

Untuk memfasilitasi kegiatan jual-beli ikan di TPI tersebut, pengurus TPI Ciparagejaya selanjutnya membentuk Koperasi Produksi Perikanan Laut (KPPL) Samudra Mulya.

"Jadi setiap nelayan membawa ikan hasil tangkapannya ke TPI Ciparage untuk dikelola oleh Koperasi Samudra Mulya. Kemudian klien kami yang berprofesi sebagai pedagang/pembeli ikan membeli di koperasi tersebut dengan dikenakan tarif retribusi sebesar tiga persen," kata Gary.

Menurut dia, sesuai dengan Peraturan Daerah Karawang Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha, tarif retribusi yang dikenakan kepada bakul/pembeli Ikan di TPI Ciparagejaya sebesar 2,4 persen.

AYO BACA : Menhub Budi Karya Sebut KRL Akan Sampai Karawang

"Tapi dalam praktiknya, pihak Koperasi Samudra Mulya memberlakukan retribusi kepada bakul/pembeli sebesar tiga persen. Itu berarti lebih dari ketentuan retribusi yang ditetapkan dalam Perda," katanya.

Gary menjelaskan, sesuai dengan laporan yang diterima, pemasukan retribusi dari potongan bakul/pembeli pada 2016 di TPI itu mencapai Rp1.724.874.524. Kemudian pemasukan retribusi pada  2017 mencapai Rp1.260.908.376 dan pemasukan retribusi 2108 sebesar Rp1.194.416.904.

"Jadi total pemasukan retribusi di TPI Ciparagejaya sejak 2016, 2017, dan 2018 sebesar Rp4.180.199.804,40," katanya.

Tetapi dari data Dinas Perikanan Karawang, retribusi yang masuk selama tiga tahun itu (2016, 2017, dan 2018) hanya sekitar Rp740.000.000. "Sangat jelas pendapatan atau pemasukan yang sebenarnya dengan uang retribusi yang disetorkan ke Dinas Perikanan Karawang. Data pemasukan retribusi yang kami sampaikan itu adalah riil dan sesuai dengan fakta di lapangan," kata Gary.

Mekanisme penarikan retribusi itu dilakukan oleh koperasi pada saat bakul/pembeli akan membeli ikan dari nelayan. Setelah disetor ke koperasi (KPPL Samudra Mulya), selanjutnya koperasi menyetor ke Manager TPI Ciparagejaya. Lalu Manager Tempat Pelelangan Ikan yang langsung menyetorkan uang retribusi yang diperoleh ke Dinas Perikanan Karawang.

AYO BACA : 1.500 Orang Diterjunkan Bersihkan Minyak di Pantai Karawang

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement