REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kepolisian Daerah Sumatera Selatan menurunkan personel Brimob untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah kabupaten dalam provinsi setempat. Pada Ahad (18/8) hari ini, personel Brimob diturunkan ke Kabupaten Musi Banyuasin untuk membantu menanggulangi karhutla yang terjadi sejak beberapa hari terakhir.
Kapolda Sumsel Irjen Firli mengatakan Brimob diturunkan agar karhutla tidak makin parah dan mengakibatkan bencana kabut asap. "Personel Brimob tersebut akan membantu pemadaman karhutla di wilayah Kecamatan Bayung Lencir," kata Kapolda dia seusai acara pelepasan satu SSK Satgas Karhutla BKO Brimob ke Polres Musi Banyuasin di Palembang, Ahad (18/8).
Selain membantu pemadaman lahan gambut, perkebunan, pertanian, dan kawasan hutan, Polda juga berupaya melakukan penegakan hukum. Penegakan hukum dilakukan terhadap siapa pun yang terbukti melakukan pembakaran secara sengaja pada musim kemarau ini.
Sesuai dengan maklumat bersama unsur pimpinan daerah setempat, kegiatan membakar untuk kepentingan membersihkan dan membuka lahan baru pada musim kemarau merupakan perbuatan melanggar hukum. Sebab, tindakan tersebut dapat menimbulkan bencana kabut asap yang bisa mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat.
Sekarang ini, sudah ada beberapa orang yang diperiksa terkait kasus Karhutla di wilayah provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu. Untuk memaksimalkan penegakan hukum, Polda mengharapkan partisipasi masyarakat melaporkan kepada aparat kepolisian terdekat jika mengetahui ada seseorang atau pihak perusahaan yang sengaja membakar untuk membersihkan dan membuka lahan baru.
Komandan Satuan Brimob Polda Sumsel Kombes Yuri Karsono menyebutkan 110 personel BKO ke Polres Musi Banyuasin untuk mendukung operasi penanggulangan karhutla di kabupaten tersebut. Sebelum bertugas di Kecamatan Bayung Lencir, Musi Banyuasin, anggotanya mendapatkan pembekalan dari Kapolda Irjen Firli dan Gubernur Sumsel Herman Deru.