REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar merayakan peringatan Hari Kemerdekaan RI di kawasan Blok Rokan, Riau. Arcandra memilih memperingati HUT RI di Blok Rokan karena blok migas tersebut memiliki posisi strategis bagi ketahanan energi Indonesia.
"Kami beserta rombongan dari kementerian ESDM dan jajaran pegawai Chevron, hari ini menggelar kegiatan upacara bendera di kawasan Blok Rokan, di Riau. Blok Rokan memiliki posisi strategis bagi ketahanan energi nasional," kata Arcandra dalam akun Instagramnya, Sabtu (17/8).
Arcandra mengatakan, peringatan kemerdekaan harus dimaknai sebagai sebuah upaya untuk mengoptimalkan kemampuan, potensi sumber daya alam, dan sumber daya manusia. "Juga semua kekuatan yang ada di dalam negeri untuk mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat," katanya.
Blok Rokan merupakan salah satu sumber migas nasional paling besar di Indonesia. Saat ini, produksi migas dari blok ini mencapai sekitar 195 ribu bph. Di blok ini terdapat dua lapangan, yaitu Minas dan Duri. Lapangan Minas pernah memproduksi minyak mentah hingga 1 juta barel per hari dan menjadi lapangan minyak terbesar di Asia Tenggara.
Dalam kesempatan itu, Arcandra mengapresiasi kinerja dan kontribusi Chevron dan seluruh pegawai yang telah berhasil menjaga kinerja dan produksi minyak mentah di blok ini terjaga dengan baik. Kemampuan SDM Chevron yang mayoritas anak-anak bangsa membuktikan bahwa kualitas dan penguasaan SDM lokal di sektor migas dapat dibanggakan dan sudah teruji.
Berdasarkan proses lelang yang dilakukan Kementerian ESDM terhadap blok terminasi, pemerintah telah menetapkan PT Pertamina sebagai pengelola baru blok Rokan mulai 2021. Chevron telah mengelola blok Rokan sejak 1971 atau lebih dari setengah abad. kandungan migas di blok Rokan diperkirakan masih mencapai 500 juta - 1,5 miliar barel.
"Melalui skema gross split, Pertamina sebagai pemenang lelang Blok Rokan, telah setuju untuk membayar bonus tanda tangan dan komitmen investasi pasti senilai total 1,28 miliar dolar AS," kata Arcandra.