Sabtu 17 Aug 2019 13:28 WIB

Jokowi Tegaskan Pentingnya Pembangunan Karakter

Jokowi mengatakan kita akan konsentrasi ke pembangunan manusia

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) dan istri Mufidah Jusuf Kalla (kanan) mengikuti Upacara dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-74 Tahun 2019 di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) dan istri Mufidah Jusuf Kalla (kanan) mengikuti Upacara dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-74 Tahun 2019 di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pembangunan sumber daya manusia (SDM) akan menjadi fokus pemerintah di pemerintahan periode kedua nanti. Pembangunan SDM, kata dia, akan dilakukan mulai dari bayi di dalam kandungan hingga dewasa.

"Periode yang kedua ini 5 tahun ke depan kita akan fokus, konsentrasi ke pembangunan manusia, pembangunan SDM, pembangunan sumber daya manusia di mana dimulai dari bayi di dalam kandungan yang harus bagus nutrisinya bagus gizinya," jelas Jokowi saat merayakan peringatan HUT RI ke-74 di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8).

Karena itu, lanjutnya, pemerintah akan memperhatikan gizi dan nutrisi anak-anak. Kendati demikian, ia juga menekankan pentingnya pembangunan karakter sejak dini pada anak-anak.

"Sebab itu budi pekerti menjadi sesuatu yang sangat penting sekali yang berkaitan dengan etika, disiplin, tanggung jawab, yang berkaitan dengan budaya kerja keras, kemandirian harus dibangun sejak awal," ucapnya.

Kemudian pada tahap menengah, pemerintah akan menyiapkan ketrampilan yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan zaman. Karena itu, rencana pendidikan anak nantinya juga harus lebih jelas.

"Harus jelas sekarang anak masuk pendidikan menengah, apakah masuk ke kejuruan atau keilmuan, itu yang harus kita tata agar bisa dicapai, dan kalau sudah di perguruan tinggi target kita adalah mereka bisa berkompetisi di regional dan global, itu di universitas, step-stepnya harus jelas dan ada," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement