REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pada peringatan hari Proklamasi Kemerdekaan RI, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyerahkan sepeda angin untuk siswa kurang mampu. Penyerahan sepeda merupakan hasil kolaborasi Badan Amil Zakat dan Pemkab Banyuwangi, Sabtu (17/8).
Ekspresi bahagia terpancar dari 25 wajah mungil yang rata-rata masih duduk di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Di hari kemerdekaan ini, mereka mendapat hadiah sepeda yang selama ini mereka idam-idamkan untuk menjadi kendaraannya pergi ke sekolah.
"Alhamdulillah dapat sepeda baru. Sepeda saya yang lama sering rusak, saya terpaksa sering jalan meski capek. Sepeda ini akan langsung ditunjukkan ke orang tua," ujar Rakhel Dwi Setyawan, siswa berkebutuhan khusus dari SDN 1 Penganjuran, Banyuwangi kepada Bupati Anas saat diberikan sepeda.
Saking girangnya, Rakhel langsung menaiki sepeda BMX mengelilingi halaman kantor Pemkab Banyuwangi.
Bupati Anas mengatakan, pada tahun ini Pemkab Banyuwangi mengikrarkan diri "Merdeka dari Anak Putus Sekolah". Pemkab telah bersepakat dengan banyak pihak untuk segera menuntaskan masalah anak putus sekolah.
"Tidak boleh lagi ada anak putus sekolah. Kita harus keroyok bareng-bareng agar mereka kembali ke kelas. Baznas, desa dan kelurahan, dan tentunya pihak sekolah telah bersepakat untuk menyukseskan program ini," kata Anas seperti dalam siaran persnya.
Pemkab Banyuwangi bekerja sama dengan Badan Amil Zakat membagikan sepeda untuk puluhan anak kurang mampu di Banyuwangi.
Pemberian sepeda ini, kata Anas, adalah bagian dari program Garda Ampuh (Gerakan Angkat Anak Muda Putus Sekolah). "Kadang ada hal yang tidak bisa dibiayai APBD dengan cepat, di situ peran penting Badan Amil Zakat turun membantu siswa yang terkendala bersekolah. Contohnya pemberian sepeda ini. Terima kasih Badan Amil Zakat yang terus bersinergi dengan kami," kata Anas.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional Banyuwangi Samsuddin Adlawi menjelaskan, sepeda adalah salah satu peralatan sekolah yang banyak dibutuhkan siswa untuk memperlancar mereka berangkat sekolah. Menurutnya banyak siswa yang membutuhkan transportasi sepeda untuk berangkat sekolah.
"Bahkan, ada siswa yang sempat mogok sekolah karena harus berjalan jauh dari rumah menuju sekolahnya. Untuk itu, kami terinspirasi membantu sepeda," kata Samsuddin.
Hal itu terjadi pada Citra Eka Febrian, siswi SMPN 4 Banyuwangi. Citra mengaku pernah mogok sekolah karena rumahnya jauh. Namun, dengan program Garda Ampuh, Citra kini kembali ke sekolah.
"Sepeda ini sangat saya butuhkan, saya tidak harus capek lagi karena tidak perlu lagi berjalan lebih dari 2 km. Biaya dan kebutuhan sekolah juga sudah dibantu oleh Garda Ampuh," ungkap Citra.