Jumat 16 Aug 2019 23:03 WIB

Para Menteri Diminta Kerja Keras untuk Pindahkan Ibu Kota

Pemindahan Ibu Kota tak lagi wacana setelah Presiden meminta izin MPR/DPR

Foto udara kawasan Bukit Nyuling, Tumbang Talaken Manuhing, Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Kamis (25/7/2019).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Foto udara kawasan Bukit Nyuling, Tumbang Talaken Manuhing, Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Kamis (25/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan bahwa para menteri dalam kabinet Presiden Jokowi harus bekerja keras untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan.

"Selama ini kan sudah lama keinginan pindah Ibu Kota tapi tidak terlaksana. Nah sekarang diperintahkan langsung oleh presiden, jadi pembantunya (menteri) harus bekerja keras bagaimana mewujudkan itu," kata Agus Pambagio di Jakarta, Jumat (16/8).

Baca Juga

Menurut dia pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan saat ini tidak hanya sekadar wacana. Khususnya setelah Jokowi meminta izin dan dukungan untuk memindahkan Ibu Kota ke Pulau Kalimantan dalam pidatonya di sidang tahunan MPR/DPR.

"Kalau yang lalu kan belum diperintahkan, kalau sekarang sudah dan telah minta izin ke DPR. Jadi tinggal dibahas. Memang harusnya begitu," ujarnya.

Namun menurut dia para menteri pembantu Jokowi memiliki pekerjaan rumah besar dalam proses pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan. Apalagi belum ditentukan kandidat kota mana di Kalimantan yang akan dipilih sebagai Ibu Kota negara baru.

Selain itu, dia mengatakan belum banyak kajian dibuat yang berkaitan dengan pertimbangan pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan.

"Itu yang harus dikaji kan belum ada. Potensi konflik-konfliknya apa saja kan belum tahu. Harus dikaji semua. Apa benar ini tidak rawan gempa atau banjir," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement