Jumat 16 Aug 2019 18:12 WIB

Satu Penyu Langka Mati di Pantai Selatan Kulon Progo

Penyu Belimbing masuk dalam daftar merah satwa yang terancam punah.

Wisatawan mengamati Penyu Hijau (Chelonia mydas) hasil sitaan sebelum dilepasliarkan di Pantai Kuta, Badung, Bali, Rabu (27/3/2019).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Wisatawan mengamati Penyu Hijau (Chelonia mydas) hasil sitaan sebelum dilepasliarkan di Pantai Kuta, Badung, Bali, Rabu (27/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KULONPROGO -- Seekor penyu belimbing (Dermochelys coriacea) ditemukan membusuk di kawasan Pantai Imorenggo, Desa Karangsewu, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Anggota Satuan Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo Dwi Surya Putra mengatakan penyu tersebut ditemukan pada Rabu (14/8) sekitar 20 meter dari bibir pantai. Panjang tubuh penyu dari kepala sampai ekor mencapai dua meter dengan lebar satu meter dan berat diperkirakan 200 kg.

Ia menjelaskan bahwa di bagian karapas atau cangkang sebelah kiri penyu nahas itu terdapat luka sepanjang 20 cm. Diduga luka ini disebabkan benda tajam.

"Kami mendapat info ada penyu mati di Imorenggo. Anggota SAR langsung cek lokasi, dan ternyata yang mati jenis Penyu Belimbing. Ini penyu langka sekali," kata Dwi Surya, Jumat (16/8).

Ia mengatakan berdasarkan data International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), Penyu Belimbing masuk dalam daftar merah satwa yang terancam punah.

Sejak puluhan tahun sudah tidak ada penyu jenis ini mendarat di sepanjang pantai Kulon Progo. Menurut informasi, Penyu Belimbing banyak diburu untuk dikonsumsi, baik telur maupun dagingnya, sementara cangkang untuk hiasan.

"Selama ini penyu yang sering ditemukan di kawasan pantai di Kulon Progo yaitu jenis lekang dan hijau. Sementara untuk jenis belimbing sudah sangat jarang," katanya.

Penemuan penyu mati ini menambah daftar kasus serupa di Kulonprogo. Sebelumnya bangkai penyu dalam kondisi membusuk juga ditemukan di Muara Sungai Bogowonto, Pantai Congot, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Minggu (4/8). Kurang dari dua pekan, tepatnya pada Senin (12/8) penemuan serupa di timur Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Congot.

Sementara itu, dokter hewan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY Yunitita Sari mengatakan tim BKSDA DIY membongkar kuburan penyu belimbing yang telah dikuburkan warga. BKSDA DIY mengambil sampel organ penyu itu untuk diketahui penyebab pasti kematiannya.

Hasil pemeriksaan, ditemukan adanya luka di sisi kiri karapas penyu. Karapas penyu ini lunak jadi mudah terluka.

"Kami belum bisa menyimpulkan penyebab kematian penyu tersebut. Dalam waktu dekat pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Fakultas Biologi UGM untuk melakukan identifikasi lebih lanjut perihal kematian penyu tersebut," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement