Sabtu 17 Aug 2019 00:30 WIB

Sampah Plastik di Perairan Ternate Kian Mengkhawatirkan

Jika tak segera diatasi, sampah plastik mengancam kelestarian lingkungan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pemandangan bawah laut di Pantai Sulamadaha, Ternate, Maluku Utara.
Foto: ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Pemandangan bawah laut di Pantai Sulamadaha, Ternate, Maluku Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Keberadaan sampah plastik di perairan Pantai Ternate, Maluku Utara (Malut), dinilai kian mengkhawatirkan. Jika tidak segera diatasi sampah itu dapat mengancam kelestarian lingkungan perairan yang memiliki keindahan panorama bawah laut.

"Saya sering menyelam di Pantai Ternate dan melihat sampah plastik bertebaran dimana-mana, termasuk di atas permukaan terumbu karang," kata salah seorang pemerhati lingkungan di Malut, Djafar, Jumat (16/8).

Baca Juga

Sampah plastik di perairan Pantai Ternate itu umumnya merupakan sampah rumah tangga yang dibuang di selokan atau kali. Sampah-sampah tersebut kemudian hanyut ke laut saat hujan turun.

Menurut dia, untuk mengatasi sampah di perairan Pantai Ternate tak cukup dilakukan pembersihan. Akan tetapi juga harus ada upaya penyadaran kepada masyarakat agar tidak lagi membuang sampah plastik secara sembarangan.

Pemerintah Kota Ternate juga harus mengeluarkan regulasi. Misalnya dalam bentuk peraturan daerah yang melarang pusat perbelanjaan modern, termasuk para pedagang di pasar tradisional, untuk menggunakan kantong plastik saat melayani pembeli.

Menurut Djafar, kebijakan kantong plastik berbayar seperti yang pernah diterapkan pemerintah pusat kepada pusat perbelanjaan modern bukan solusi terbaik. Masyarakat tetap menggunakan kantung plastik karena harganya murah yakni paling tinggi Rp 1.000 per kantong.

Di Ternate dan daerah lainnya di Malut ada kearifan lokal masyarakat saat pergi berbelanja di pasar yang disebut saloi. Saloi adalah tas khas dari kayu, bambu, atau rotan. Saloi perlu dihidupkan kembali karena bisa mengalihkan masyarakat dari penggunaan kantung plastik saat berbelanja di pasar.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Ternate Thamrin Marsaoly mengakui keberadaan sampah plastik di perairan Pantai Ternate yang semakin mengkhawatirkan. Menurutnya harus ada tindakan bersama dari semua pihak untuk mengatasinya.

Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Ternate sudah menerima surat edaran dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Isi surat edaran adalah imbauan untuk melakukan sosialisasi pengurangan pemanfaatan kantung plastik di masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement