REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengakui telah melakukan pertemuan dengan Joko Widodo di Singapura. Pertemuan yang dilakukan sebelum Jokowi menyatakan kabinet tinggal diumumkan itu digelar pekan lalu.
Paloh pun menyatakan, pertemuan itu hanya pertemuan biasa. Ia mengklaim, tidak ada pembahasan khusus dalam pertemuan yang digelar setelah kongres PDIP itu. "Pertemuan biasa aja di mana saja. Saya bertemu dengan Pak Jokowi di mana saja. Tidak ada hal yang serius," kata Paloh di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Jumat (16/8).
Saat ditanya soal pembahasan kabinet, Paloh juga enggan memberikan keterangan. Ia menyebut, pertemuan itu sekadar 'makan dan minum bersama'. "Pembahasan apa, kita makan saja, makan minum biasa saja," kata Paloh.
Sebelumnya, Partai Nasdem menyebut Presiden terpilih Joko Widodo sudah menemui pimpinan partai politik (parpol) sebelum mengumumkan formasi kabinet 2019 - 2024. Namun, pertemuan itu disebut tertutup dan tidak langsung dengan keseluruhan pimpinan parpol.
"Pak Jokowi itu sebelum mengumumkan mendaftarkan nama-namanya pastilah secara internal berkomunikasi dengan partai politik," kata Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Kamis (15/8).
Johnny menyebut pertemuan itu digelar secara berulang-ulang. Pertemuan itu juga tidak langsung dengan keseluruhan parpol pendukungnya. Menurut Johnny, pertemuan itu digelar sendiri-sendiri dengan pimpinan masing-masing parpol. "Saya bilang bertemunya sudah berulang-ulang bukan cuman satu kali," ujar Johnny.
Pernyataan Johnny ini pun menepis isu bahwa Jokowi tak berkoordinasi dengan pimpinan parpol dalam menentukan kabinetnya. Jokowi tetat berkomunikasi dengan para pimpinan parpol dalam menentukan siapa-saja yang duduk di kabinet bentukannya.
Saat ditanya soal pertemuan Ketua Umum Nasdem dengan Jokowi di Singapura, Johnny pun enggan memberikan keterangan secara rinci. Namun ia membenarkan bila Paloh memiliki agenda di Singapura. "Saya dengan Ketua Umum mempunyai agenda pertemuan di luar urusan semuanya ini di Kuala lumpur dan Singapura. Kami pergi bertemu di sana untuk urusan kami. Kami tidak tau ada agenda presiden di sana ya kebetulan ada agenda presiden. Jangan diartikan macam-macam," ujar Johnny.