Kamis 15 Aug 2019 22:33 WIB

Anggota DPRD Karawang Minta Pertamina Selektif Data Warga

Anggota DPRD meminta Pertamina selektif agar tidak ada oknum menerima kompensasi

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Tim pengawas PHE ONWJ memantau area tumpahan minyak mentah yang tercecer di Laut Utara Karawang, Jawa Barat, Senin (12/8/2019).
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Tim pengawas PHE ONWJ memantau area tumpahan minyak mentah yang tercecer di Laut Utara Karawang, Jawa Barat, Senin (12/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- DPRD Kabupaten Karawang, meminta PT Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ, untuk lebih selektif dalam mendata warga yang terdampak pencemaran minyak mentah. Apalagi, pendataan ini terkait dengan besaran kompensasi dan ganti rugi. Jangan sampai, kompensasi dan ganti rugi itu tidak tepat sasaran.

Anggota DPRD Kabupaten Karawang, Saidah Anwar, mengatakan, pendataan ini harus selektif. Jangan sampai, ada oknum yang faktanya tak terdampak, justru menerima kompensasi atau ganti rugi.

Baca Juga

"Kami juga mengingatkan, jangan sampai pendataannya asal-asalan. Sehingga, menyebabkan warga yang terdampak, tapi tidak mendapat apapun," ujarnya, Kamis (15/8).

Menurutnya, saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah melakukan pemberkasan penerima kompensasi atau ganti rugi atas tumpahnya minyak mentah milik Pertamina di perairan Karawang. Proses pemberkasan penerima kompensasi atau ganti rugi ini, dilakukan di sejumlah kantor desa yang terdampak.

Pihaknya juga, sudah memantau langsung proses pemberkasan itu. Akan tetapi, dalam pendataannya harus benar-benar sesuai fakta. Bahkan, mengacu pada data rill di lapangan.

Kasus pencemaran minyak mentah ini, sudah berlangsung selama sebukan terakhir. Pencemaran ini, akibat bocornya sumur migas lepas pantai YYA-1, milik PHE ONWJ. Saat ini, ada 10 desa yang terdampak pencemaran spill oil tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement