REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Puluhan orang pegiat lingkungan melakukan aksi bersih-bersih Pantai Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (15/8). Kegiatan yang diawali dengan pelepasliaran 50 ekor tukik di Suaka Margasatwa (SM) Sindangkerta itu dilakukan untuk memeringati Hari Konservasi Alam Nasional.
Ketua Ikatan Alumni Sekolah Kehutanan Menengah Atas (IKA-SKMA) Pengda Jabar, Aris Dwi Subiantoro mengatakan, kegiatan bersih-bersih pantai itu dilakukan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat untuk menjaga lingkungan. Khususnya tidak membuang sampah sembarangan. Ia menyebut, persoalan sampah, apalagi plastik, sudah menjadi isu internadional.
"Ada ikan paus makan plastik. Terakhir, sampah plastik kita bisa sampai ke Thailand melalui laut," kata dia, Kamis (15/8).
Ia menegaskan, sampah plastik hari ini sudah menjadi masalah yang luar biasa mengancam ekosistem laut. Ironisnya, Indonesia termasuk sebagai salah satu negara penyumpang paling banyak ke laut.
Karena itu, masyarakat harus bisa menahan diri membuang sampah sembarangan. Menurut dia, kesadaran itu harus dimulai dari diri sendiri. "Kalau kita peduli, sampah plastik tidak sampai ke laut. Kalau kita tak peduli, lalu siapa lagi? Ketika kita menjaga alam maka alam akan menjaga kita," kata dia.
Kegiatan yang diinisiasj IKA-SKMA itu juga diikuti oleh Dinas Kehutanan Jabar, Balai Besar KSDA Jabar, Perhutani, mahasiswa pencinta alam, dan berbagai komunitas lainnya. Sebelum membersihkan pantai, para pegiat lingkungan itu juga melepasliarkan sekitar 50 ekor tukik yang telah melewati masa penangkaran di SM Sindangkerta.