Kamis 15 Aug 2019 10:34 WIB

Lokasi Pemindahan Ibu Kota Akan Diumumkan Besok?

Pengumuman tersebut akan dibacakan saat pidato tahunan Presiden Joko Widodo.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi Ibukota Pindah
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Ibukota Pindah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah disebut akan mengumumkan ibu kota baru pada Jumat 16 Agustus 2019. Pengumuman tersebut akan dibacakan saat pidato tahunan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan nantinya akan diumumkan wilayah Kalimantan mana yang akan menjadi ibu kota baru tersebut.

Baca Juga

"Iya mudah-mudahan (16 Agustus 2019)," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (14/8).

Namun pihaknya dan kementerian lainnya masih belum tahu pasti kapan Jokowi akan umumkan ibu kota baru. Menurutnya saat ini beberapa kementerian masih diminta melakukan analisa lebih dalam soal ibu kota baru.

"Belum tahu pasti karena kemarin perintahnya kepada para menteri untuk dilakukan analisa yang lebih dalam lagi," ucapnya.

Sementara Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menambahkan pihaknya enggan memberitahukan secara tegas apakah Jokowi akan mengumumkan ibu kota baru pada Jumat (16/8). Menurutnya, waktu pengumuman tersebut merupakan hak prerogatif presiden.

"Nanti kita lihat saja ya," ujarnya.

Sebelumnya Bambang mengatakan ibu kota baru akan berada di Kalimantan. Namun, hingga saat ini pemerintah masih merahasiakan wilayah Kalimantan mana yang akan menjadi ibu kota baru tersebut.

Adapun perkiraan modal yang dimiliki pemerintah untuk membangun ibu kota baru sekitar Rp 150 triliun. Jumlah tersebut berdasarkan pemanfaatan aset-aset yang ada di Jakarta.

Kebutuhan total dana pemindahan ibu kota mencapai Rp 466 triliun, pihak swasta juga terlibat dalam pendanaan dan pengembangan. Dana dari sumber pemerintah bisa digunakan untuk pembangunan Istana, Pangkalan TNI, hingga kebutuhan rumah dinas.

"APBN, akan ada sumber dari APBN. Tapi kan ini sisi belanja yang harus dibiayai penerimaan. Kalau pakai pajak kan itu APBN murni. Nah kalau pakai aset di Jakarta bisa jadi sumber penerimaan baru alias PNBP," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement