Rabu 14 Aug 2019 16:28 WIB

Jateng akan Olah Sampah Plastik Menjadi Briket

Briket bisa digunakan untuk pengganti batu bara.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah pemulung memungut sampah plastik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Kampung Ciangir, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (12/8/2019).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Sejumlah pemulung memungut sampah plastik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Kampung Ciangir, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (12/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Jawa Tengah segera mengoperasionalkan pengolahan sampah plastik menjadi briket pengganti batu bara, di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Pengolahan sampah yang dilakukan oleh PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) atau eks PT Holcim Tbk ini mampu mengolah sampah hingga 600 ton per hari.

“Setelah proyek ini diresmikan, kami siap menampung sampah dari Cilacap dan mengubahnya menjadi briket bahan bakar pengganti batu bara,” kata Direktur PT Solusi Bangun Indonesia, Aulia M Oemar, Rabu (14/8).

Baca Juga

Oemar mengatakan, pengolahan sampah menjadi briket ini dilakukan dengan mesin pengolah sampah hibah dari Pemerintah Denmark. Baru-baru ini mesin telah diujicobakan oleh perusahaan yang kini menjadi bagian dari Semen Indonesia grup tersebut.

Jika dioptimalkan, mesin pengolah sampah berkapasitas 150 ton tersebut ternyata mampu mengolah berkisar 500 hingga 600 ton sampah per hari. Briket yang dihasilkan dari pengolahan sampah tersebut juga cukup bagus dan dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti batu bara.

Hasil dari trial ini pun cukup menjanjikan. Sampah yang diproses tersebut mampu menghasilkan briket dengan 3000- 4000 kalori.

“Apa yang sudah kami lakukan ini telah dipaparkan kepada Gubernur Jawa Tengah,” ungkapnya.

Guna mengoptimalkan pengolahan sampah menjadi briket pengganti batu bara ini, PT Solusi Bangun Indonesia pun berencana mengembangkan dan menambah sarana (mesin) pengolahan sejenis. Sehingga pengolahan sampah yang dilakukan PT Solusi Bangun Indonesia akan mampu menampung dan memproses hingga 1000 ton sampah per hari.

Ia juga mengungkapkan, saat ini, pengolahan sampah menjadi briket pengganti batu bara di Cilacap tersebut tinggal menunggu diresmikan. “Setelah semua proses perizinannya rampung, maka prduksi briket tersebut sudah bisa dijalankan,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement