Selasa 13 Aug 2019 17:12 WIB

KSAD Minta Orang-Orang Dekat Menjaga Enzo

TNI AD memutuskan mempertahankan Enzo sebagai taruna Akmil.

Rep: Ronggo Astungkoro, Alkhaledi Kurnialam/ Red: Andri Saubani
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa saat memberikan keterangan terkait permasalahan taruna Akademi Militer (Akmil) Enzo Zenz Allie di Mabes TNI Angkatan Darat, Jakarta, Selasa (13/8).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa saat memberikan keterangan terkait permasalahan taruna Akademi Militer (Akmil) Enzo Zenz Allie di Mabes TNI Angkatan Darat, Jakarta, Selasa (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa, meminta orang-orang di sekitar Enzo Zens Allie membantunya menempuh perjalanan untuk menjadi perwira TNI. Untuk itu, mereka diminta untuk tetap menjaga Enzo tetap berada di jalur yang sesuai dengan kriteria seorang perwira TNI.

"Kami berharap orang tua, lingkungan dekat, adik-adik kita ini, taruna Akmil, dan semua orang yang menyayangi mereka untuk membantu, membantu mereka dalam perjalanannya ini," ujar Andika di Markas Besar TNI AD, Jakarta Pusat, Selasa (13/8).

Baca Juga

Bantuan itu diperlukan agar mereka dapat benar-benar menjadi perwira TNI AD. Perwira yang memang sesuai dengan harapan, yang bisa menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), bisa menjaga kehidupan beragama yang beragam, bisa menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan persatuan.

"Kami sebagai pendidik maupun organisasi pasti kami punya mekanisme untuk membina mental mereka, membentuk mereka, sehingga lama-kelamaan mereka semakin bagus. Tetapi peran lingkungan dari adik-adik kita ini di rumah, di keluarga, juga sangat besar," kata dia.

Sebelumnya, TNI AD, memastikan, Enzo akan tetap melanjutkan pendidikan di Akmil. Keputusan itu diambil setelah dilakukannya penilaian indeks moderasi bernegara terhadap taruna keturunan Prancis tersebut.

"Kesimpulannya, Enzo dilihat dari indeks moderasi bernegara itu ternyata kalau dikonversi jadi persentase itu 84 persen atau nilainya di situ adalah 5,9 dari maksimal tujuh," ujar Andika.

Dengan hasil indeks moderasi beragama Enzo yang Andika sebut cukup baik itu, maka TNI AD memutuskan untuk mempertahankannya sebagai taruna Akmil. Penilaian itu dilakukan tidak hanya terhadap Enzo saja, tetapi juga terhadap beberapa taruna lainnya.

"Oleh karena itu angkatan darat memutuskan untuk mempertahankan Enzo dan semua taruna akmil yang kami terima beberapa waktu lalu sebanyak 364," ungkapnya.

Nama Enzo Zens Ellie (18) menjadi sorotan publik saat perbincangan dirinya dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dengan menggunakan bahasa asing viral di banyak media. Diketahui perbincangan itu terjadi kala Panglima memanggil Enzo saat ujian akhir memasuki Akademi Militer (Akmil), Magelang.

Enzo lahir di Bandung pada 2001 silam, merupakan keturunan Perancis dari darah ayahnya yang berwarga negara negeri di mana Menara Eiffel berada. Sementara, ibunya warga negara Indonesia yang berasal dari Sumatera Utara.

Menghabiskan masa kecilnya di Prancis hingga jenjang Pendidikan Dasar, Enzo dibawa pulang ke Indonesia oleh Ibunya setelah ayahnya meninggal pada 2012. Di Indonesia ia hidup bersama Ibunya saat masuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan selanjutnya mengikuti pendidikan menengah atas di Pesantren Al Bayan, Anyer pada tahun 2016 hingga lulus pada 2019.

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, menilai sosok Enzo memenuhi syarat untuk menjadi prajurit TNI. Enzo dinilai memenuhi syarat baik dari secara fisik maupun psikologi.

"Ya dilihat dari seleksinya memenuhi syarat, yang viral itu pull up-nya, larinya, ya itu dihitung semua secara fisik kemudian psikologinya semuanya memenuhi syarat," kata Hadi Tjahjanto di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (6/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement