Selasa 13 Aug 2019 14:17 WIB

Lapak Dibongkar, PKL Cicadas Libur Dua Hari

Telkomsel memberikan tenda warna merah putih untuk PKL.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Suasana kawasan Cicadas, Kota Bandung, Selasa (23/10). Pemkot Bandung berencana akan merelokasi PKL yang memadati lokasi tersebut.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Suasana kawasan Cicadas, Kota Bandung, Selasa (23/10). Pemkot Bandung berencana akan merelokasi PKL yang memadati lokasi tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG — Lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) Cicadas mulai dibongkar sejak Senin (12/8) malam. Pembongkaran ini menandai dimulainya penataan PKL Cicadas yang sejak lama direncanakan. 

Para pedagang mulai membongkar sendiri lapak jualannya yang selama ini menggunakan tenda dan kayu yang terlihat kumuh. Nantinya lapak ini akan diganti menggunakan tenda dan meja yang jauh lebih bersih dan rapi yang diberikan dari program corporate social responsibility (CSR). 

Baca Juga

Pembongkaran kios PKL di sepanjang Jalan Ahmad Yani ini dimulai dari ujung sebelah timur di dekat belokan Jalan Cikutra. Sebelumnya, para pedagang telah lebih dulu mengamankan barang dagangannya.

Koordinator PKL Cicadas, Suherman mengatakan pedagang mulai membongkar 602 lapak pedagang sepanjang trotoar di Kawasan Cicadas. Pedagang juga membersihkan jalan di sekitar tempat mereka berjualan berpuluh-puluh tahun tersebut. Dengan pembongkaran ini, maka para pedagang pun meliburkan diri selema kegiatan penataan. 

“Kami libur jualan dulu kira-kira dua hari ini,” kata Suherman kepada Republika.co.id, Selasa (13/8). 

Suherman menuturkan pagi ini bersama dengan bantuan Pemkot Bandung dilakukan perataan trotoar di sepanjang Jalan Ahmad Yani menuju Cikutra. Perataan jalan ini agar tempat berjualan pedagang lebih rapi dan nyaman bagi para pembeli nantinya.

 Menurutnya para pedagang turun langsung membersihkan karena memang merasa ikut memiliki tempat yang sudah didiami berjualan berpuluh tahun. Pedagang membongkar lapaknya masing-masing dan membersihkan sampah di sekitar. 

Ia menyebutkan rencananya esok pemasangan tenda ‘merah putih’ akan mulai dilakukan. Dengan pengerjaan secara bertahap, Suherman menyatakan para pedagang akan menyesuaikan waktu dengan Pemkot Bandung untuk membongkar lapaknya. Sehingga kegiatan berjualan bisa tetap berlangsung. 

“Besok sepertinya mulai pasang tendanya secara bertahap,” ujarnya.

 Ia pun ikut merasa lega lantaran rencana penataan kios akhirnya bisa terealisasi. Perbincangan intensif sejak akhir 2018 ini akhirnya membuahkan hasil. "Proses ini sudah berjalan lama, karena dengan kedatangan awal Kang Yana (Yana Mulyana). Bagi kami adalah satu anugrah. Sekarang akhirnya bisa terlaksana makanya kami sambut baik," tuturnya.

 Salah seorang pedagang di Cicadas, Asep Lukman Nulhakim sangat menyambut antusias pembongkaran ini. Bersama pedagang lainnya, ia ikut membongkar lapak-lapak PKL. Pria yang kesehariannya berjualan pakaian ini mengaku penataan di kawasan Cicadas sudah dinantikan oleh para pedagang. 

Asep yang sudah berjualan sejak 1998 silam ini paham bahwa penataan ini merupakan solusi jangka pendek Pemkot Bandung. Sebab, para PKL harus mengikuti aturan jika terpaksa direlokasi. Setidaknya, Asep merasa tenang karena pendekatan persuasif Pemkot Bandung membuat para pedagang merasa terakomodasi.

 "Tadinya mau dipindahkan, barangkali lahannya belum tersedia. Sekarang direnov dulu biar rapih. Kalau pun dipindahkan, pedagang minta yang di sekitar Cibeunying kidul. Banyak pedagang, warga di sekitar sini juga," kata Asep.

 Penataan PKL Cicadas ini dianggap menjadi kado jelang Hari Kemerdekaan. Dengan bantuan tenda berwarna merah putih dari PT Telkomsel menjadi semangat baru bagi para pedagang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement