Senin 12 Aug 2019 19:39 WIB

BNPB: 629 Titik Panas Terdeteksi di Indonesia

Sebanyak 629 hotspot terdeteksi hingga Senin (12/8) pukul 15.00 WIB.

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi titik panas kebakaran lahan di Sumatra.
Foto: ANTARA
Ilustrasi titik panas kebakaran lahan di Sumatra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sedikitnya 629 titik panas (hotspot) terdeteksi di seluruh wilayah Indonesia hingga Senin (12/8) sore. Titik panas terbanyak terpantau di Riau yaitu 244 hotspot.

Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi dari Lapan bahwa dalam 24 jam terakhir hingga Senin sore pukul 15.00 WIB, sebanyak 629 hotspot telah dideteksi.

"Titik panas itu di antaranya 244 hotspot di Riau, 20 titik panas di Jambi, 16 hotspot di Sumatra Selatan, 130 titik panas di Kalimantan Barat, dan 54 titik panas di Kalimantan Tengah," katanya seperti dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Senin (12/8) malam.

Tak hanya itu, ia menyebut Gunung Ciremai, Jawa Barat dan Gunung Sumbing, Jawa Tengah yang juga terbakar. Munculnya hotspot dan gunung terbakar ini membuat pihaknya menerjunkan helikopter.

Ia menyebut helikopter diterjunkan untuk patroli dan pemadaman api di lokasi-lokasi tersebut.

Rinciannya satu helikopter di Aceh, tujuh helikopter di Riau, dua helikopter di Jambi, lima helikopter di Sumatra Selatan, tujuh helikopter di Kalimantan Barat, tujuh helikopter di Kalimantan Tengah, tujuh helikopter di Kalimantan Selatan, dua helikopter untuk memadamkan api di Gunung Ciremai, dan satu helikopter di Gunung Arjuno.

Hingga kini, ia menyebut sebanyak 9.072 personel gabungan berupaya memadamkan dan patroli titik api.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement