Senin 12 Aug 2019 17:23 WIB

Asap Kebakaran Dikhawatirkan Ganggu Aktivitas Bandara Tjilik

Kawasan yang dekat dengan bandara tersebut sering mengalami angin ribut.

Foto udara Sungai Kahayan yang diselimuti kabut asap di Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Foto udara Sungai Kahayan yang diselimuti kabut asap di Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim gabungan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) gambut di Kelurahan Kameloh Baru dan Kalampangan Kecamatan Sebangau Palangka Raya, Kalimantan Tengah dikhawatirkan mengganggu aktivitas Bandara Tjilik Riwut, Kota Palangka Raya. Asap kebakaran mengarah ke bandara tersebut.

"Masih dilakukan pemadaman, asap selalu mengarah ke bandara sehingga dikhawatirkan mengganggu penerbangan," ujar anggota Kesatuan Brigade Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) 1 Palangka Raya, Rus Effendi, ketika dihubungi di Jakarta, Senin (12/8).

Baca Juga

Ia mengaku hampir satu sampai dua pekan selalu berupaya mengantisipasi dan mengurangi asap di daerah tersebut. Menurut Effendi, kawasan yang dekat dengan bandara tersebut sering mengalami angin ribut.

"Hampir setiap tahun ada angin ribut saat panas. Sepertiga sudah dapat dipadamkan. Sekarang masih terus dilakukan pemadaman," ujar dia.

Pemadaman sudah mulai mengurangi kebakaran sebagian lahan yang diperkirakan mencapai 20 hektare itu. Namun, kata dia, cuaca dan kondisi yang ekstrem menyebabkan upaya pemadaman mengalami kendala. Salah satunya, angin ribut seperti yang terdapat dalam video di akun Facebook Manggala Agni Daops I Palangkaraya.

Dalam video tersebut dia mengatakan angin tersebut terjadi kemarin (11/8) bertepatan dengan perayaan Idul Adha 1440 Hijriyah. Effendi mengonfirmasi hal itu dan mengatakan saat tim Manggala Agni yang bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, TSAK Kereng Bangkirai dibantu Pemadam Swadaya Masyarakat Peduli Api (MPA) Sabaru, dan Babinsa TNI dan Babinkamtibmas Polri, tiba-tiba saja angin ribut itu muncul.

Untuk waktu pemadaman, Effendi mengatakan dari pagi pukul 09.00 WIB sudah ada tim yang meluncur ke titik api. Sampai sore kondisi aman tim pertama pun pulang. Kemudian kebakaran terjadi lagi di daerah dilanjutkan tim kedua sampai pukul 00.00 WIB.

Titik-titik api tersebut kerap muncul di lahan-lahan gambut dan pohon-pohon tebasan. Namun, penyebabnya belum diketahui. Tim gabungan merasa khawatir karena api muncul di daerah-daerah yang menjadi akses ke perumahan.

"Kemarin ada pemadaman juga yang melanda jalan kecamatan langkai. Kami upayakan jangan sampai memblokir perumahan," ujar dia.

Manggala Agni adalah Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan Indonesia yang dibentuk oleh Departemen Kehutanan pada 2003. Brigade ini dibentuk dalam rangka melaksanakan tugas pengendalian kebakaran hutan yang kegiatannya meliputi pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca-kebakaran hutan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement