Ahad 11 Aug 2019 16:02 WIB

Gubernur Riau: Satgas Karhutla Tetap Bekerja Saat Idul Adha

Gubernur mengatakan kondisi api hanya bisa padam apabila turun hujan deras.

Ribuan umat muslim melaksanakan Shalat Idul Adha di halaman Masjid Raya Annur dengan kondisi kabut asap karhutla yang menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Ahad (11/8/2019).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Ribuan umat muslim melaksanakan Shalat Idul Adha di halaman Masjid Raya Annur dengan kondisi kabut asap karhutla yang menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Ahad (11/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Gubernur Riau, Syamsuar, menyatakan personel gabungan di Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) tetap bertugas melaksanakan pemadaman kebakaran lahan gambut di hari libur bersama perayaan Hari Raya Idul Adha 1440 H. “Mereka tetap bekerja,” kata Syamsuar kepada Antara di Pekanbaru, Ahad (11/8).

Pada Sabtu lalu (10/8), ia mengatakan, Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Joni Supriyanto meninjau lokasi Karhutla di Riau dan memberikan pengarahan kepada personel untuk tetap bertugas saat libur bersama. “Kasum TNI arahkan anggota TNI dan Polri, mereka setiap saat bekerja. Walaupun Idul Adha mereka tetap memadamkan api,” kata Syamsuar yang juga menjabat Komandan Satgas Karhutla Riau.

Baca Juga

Meski upaya pemadaman terus dilakukan, Syamsuar mengatakan kondisinya sudah berat untuk ditanggulangi dan hanya bisa padam apabila turun hujan deras. “Saya sudah berkeliling hingga ke Tembilahan, sekarang kebakaran cukup berat karena sulit dapatkan air,” katanya.

Ia menjelaskan kebakaran cukup luas kini berlokasi di sekitar daerah Tesso Nilo di Kabupaten Pelalawan, kemudian Indragiri Hulu (Inhu), Indragiri Hilir (Inhil), termasuk juga Kabupaten Siak. Lokasi di sana mulai dilanda kekeringan Satgas Karhutla sulit mendapatkan sumber air untuk pemadaman kebakaran.

“Satgas termasuk TNI, Polri sudah kerja keras di lapangan. Tapi memang sulit untuk dapat air. Helikopter kita untuk waterbombing jauh angkut air, itu kendalanya jauh dari sumber air,” kata Syamsuar yang juga menjabat Komandan Satgas Karhutla Riau itu.

Ia menilai Karhutla hanya bisa padam oleh hujan. Karena itu, ia mengajak masyarakat Riau khususnya yang Muslim untuk melaksanakan shalat istisqa untuk meminta turun hujan kepada Allah SWT.

“Harapan kami (hujan) merata di Provinsi Riau agar musibah ini segera berakhir, dan mudah-mudahan masyarakat Riau bersama melaksanakan sesuai imbauan untuk melaksanakan shalat istisqa sebagai bagian upaya kita minta ampun kepada Allah SWT, sekaligus minta turun hujan,” katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement