Ahad 11 Aug 2019 12:51 WIB

Haedar: Berkurban Penggerak Kesalehan Bagi Sesama

Keragaman apa pun tidak semestinya membuat hubungan antarsesama menjadi putus.

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir seusai berceramah pada shalat Idul Adha di Masjid Agung Al-Azhar, Ahad (11/8) di Jakarta
Foto: Umar Mukhtar/Republika
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir seusai berceramah pada shalat Idul Adha di Masjid Agung Al-Azhar, Ahad (11/8) di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah KH Haedar Nasir mengajak Muslim untuk menjadikan Hari Raya Idul Adha dan ibadah berkurban menjadi penggerak kesalehan bagi sesama. Muslim harus menjadikan Idul Adha dan berkurban sebagai jalan perubahan menebar kebaikan hidup bagi sesama.

"Selain menjadikan diri semakin dekat dengan Allah yang membentuk kesalehan diri. Dengan ldul Adha dan berkurban setiap muslim semakin tergerak berbuat kesalehanbagi sesama," kata Haedar yang menjadi khatib shalat Idul Adha di Masjid Agung Al Azhar Jakarta, Ahad (11/8).

Baca Juga

Dia mengatakan ibadah kurban hendaknya semakin menanamkan kepedulian terhadap sesama. Sebagian orang yang memiliki rejeki dan segala kelebihan dapat membantu dan berbagi terhadap sesama, tidak rakus dan memupuk kekayaan berlebih yang menimbulkan kesenjangan, serta mau memberdayakan mereka yang nasibnya tidak beruntung.

Dalam khutbahnya, Haedar mengajak muslim yang merayakan IdulAdha dan berkurban dengan khusyuk harus menjadi insan yang saleh, zuhud, dan berjiwa muraqabah atau merasa selalu diawasi Allah. "Jadilah muslim yang senantiasa ikhlas, syukur, sabar, jujur, amanah, adil, ihsan, dan taat kepada Allah serta menjalankan Sunnah Rasulullah," kata Haedar.

Dia menyebutkan Muslim seharusnya saling mengasihi kepada sesama dan perbedaan agama, ras, suku bangsa, golongan, pilihan politik. Keragaman apa pun tidak semestinya membuat hubungan antarsesama saling bermusuhan dan terputus silaturahmi.

“Setelah IdulAdha dan berkurban setiap muslim secara individu dan kolektif niscaya menjadi suri teladan dalam merekat persaudaraan, saling membantu, tolong menolong, kebersamaan, dan keutuhan hidup bersama sesama umat manusia di manapun berada," kata dia.

Haedar menyebutkan perbedaan agama, golongan, suku bangsa, kedaerahan, pilihan politik, dan keragaman latar belakang lainnya jangan sampai merusak jalinan solidaritas sosial yang menjadi kekuatan Bangsa Indonesia yang mayoritas Muslim. "Inilah bentuk uswah hasanah muslim dan umat Islam hasil dari ldul Adha dan ibadah kurban," jelas dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement