Senin 12 Aug 2019 07:00 WIB

Dodi: Jadikan Makna Ibadah Berqurban Peduli antar Sesama

Dodi juga mendoakan seluruh jamaah haji Muba dalam kondisi sehat walafiat.

Rep: Maman Sudiaman/ Red: Agus Yulianto
Bupati Muba H Dodi Reza Alex bersama dengan pejabat di lingkungan Pemkab Muba menyaksikan penyembelihan hewan kurban.
Foto: Foto: Humas Pemkab Muba
Bupati Muba H Dodi Reza Alex bersama dengan pejabat di lingkungan Pemkab Muba menyaksikan penyembelihan hewan kurban.

REPUBLIKA.CO.ID, SEKAYU - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) melaksanakan Shalat Idul Adha 10 Dzulhijah 1440 Hijriah/ 2019 M, bertempat di Masjid Jami' An-Nur, Ahad (11/8). Pelaksanaan Shalat Ied ini menjadi momentum meningkatkan ukhwat islamiyah dan silaturahmi Pemkab Muba kepada masyarakat Muba. 

"Shalat Idul Adha 1440 H ini sebagai wujud pembuktian kita sebagai hamba Allah SWT yang taat dan melaksanakan sunnah Rasul. Sekaligus wujud syukur atas nikmat Allah swt di anugerahnya nikmat iman dan islam," ujar Sekda Muba Drs H Apriyadi MSi.

Sekda juga melaporkan, untuk penyembelihan hewan qurban dari jajaran Pemkab Muba berhasil mengumpulkan 41 sapi dan 1 ekor kambing. Hewan kurban itu sudah didistribusikan ke beberapa masjid dan Pondok Pesantren di Kabupaten Muba. 

Bupati Muba H Dodi Reza Alex mengatakan, pada hari ini ummat Islam di seluruh dunia merayakan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijah 1440 H. Dimana-mana berkumandang takbir, tahlil dan tahmid, mengagungkan kebesaran Allah SWT.

"Alhamduliilah pada tahun ini Pemkab Muba melaksanakan Shalat Idul Adha bersama masyarakat di tempat ini. Sekaligus sebagai upaya umtuk menjalin ukhhuwah islamiyyah dan melaksanakan syiar Agama Islam di kota Sekayu yang kita cintai ini. Dan mari kita jadikan moment ibadah berqurban sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menumbuhkan rasa peduli antara sesama ummat sebagai mahluk ciptaan-Nya," ucapnya.

Bupati mengatakan, seluruh jamaah haji termasuk jamaah haji asal Kabupaten Muba baru saja menyelesaikan puncak rukun haji yaitu, wukuf di Arafah dan melakukan pelontaran jumrah di Mina. Pada kesempatan ini, dirinya mengajak bersama untuk mendoakan semoga seluruh jamaah haji Indonesia khusunya Kabupaten Muba senantiasa dalam kondisi sehat walafiat dan dapat menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji dengan sebaik-baiknya. 

"Semoga mereka dapat kembali ketanah air dengan membawa predikat sebagai haji dan hajjah yang mabrur dan mabruroh dan tentunya akan menjadi tauladan yang baik bagi masyarakat sekitarnya," ujar Dodi.

Dodi juga menyampaikan bahwa ditahun ketiga program pembangunan lima tahunan, Pemkab Muba telah melakukan berbagai strategi untuk percepatan dan pemerataan pembangunan di Kabupaten Muba, demi terwujudnya masyarakat Muba yang sejahtera dan tercapainya Visi Pemkab Muba yaitu Muba Maju Berjaya 2022.

Dalam rangka mewujudkan Visi pembanguan Pemkab Muba tersebut pihaknya dituntut bekerja lebih cepat dan lebih banyak, agar visi tersebut benar-benar dirasakan oleh masyarakat, tidak sekedar menjadi slogan saja. Pemkab Muba mempunyai visi membangun umat berbasis agama dengan berbagai program mental keagamaan.

Pertama Melaui Perda Pesta Rakyat yang telah berjalan dan diberlakukan itu semuanya bertujuan meminimalisasi dan menekan penggunaan dan peredaran narkoba serta mencegah terjadinya perbuatan asusila dan penyakit masyarakat lainnya. 

Kedua Perda Pengelolaan Zakat dan Infaq, sebagai wujud komitmen Pemkab Muba meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat yang tidak mampu dan demi percepatan mengentaskan kemiskinan.

Ketiga Muba Mengaji yang ke depan diharapkan dengan program ini dapat memberantas buta huruf Alquran mulai dari anak-anak sampai orang tua, tak terkecuali seluruh aparatur pemerintah seluruhnya bebas dari buta aksara Quran. 

Keempat Bantuan Sosial, Pemkab Muba melalui baznas Kabupaten Muba sudah memiliki berbagai program penanggulangan kemiskinan dengan memanfaatkan zakat yang diperoleh. 

Kelima Pondok Pesantren Yatim Piatu dan Dhuafa, sebagai implementasi dari cita-cita Pemkab Muba untuk membantu anak yatim piatu dan anak-anak dari keluarga kurang mampu agar dapat mewujudkan program Pemerintah yaitu wajib belajar 12 tahun.

Keenam Pesantren Rakyat dan Sarjana Bina Desa, diharapkan adanya kesadaran dari masyarakat luas untuk memprdalam ilmu agama, tenaga penajarnya para sarjana bina desa, diharapkan mereka langsung membaur ditengah masyarakat agar dapat memberi keteladanan langsung bagaimana mengamalkan Islam yang benar, sehingga diharapkan membekas dihati masyarakat bahwa islam adalah agama yang Rahmatan Lilalamin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement