Ahad 11 Aug 2019 09:27 WIB

Kualitas Udara Jakarta tak Sehat Pagi Ini

Jakarta mempertahankan predikat sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia

Seorang pengendara sepeda motor melintasi alat pengukur kualitas udara di Jakarta. ilustrasi
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Seorang pengendara sepeda motor melintasi alat pengukur kualitas udara di Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kualitas udara Jakarta tidak sehat pada pagi Idul Adha, seperti terpantau dalam laman AirVisual, Ahad (11/8), sekitar pukul 07.00 WIB. Menurut laman pemantau kualitas udara seluruh dunia itu, saat ini Jakarta mempunyai angka indeks kualitas udara atau air quality index (AQI) sebesar 171, yang berarti level merah.

Dengan angka itu, Jakarta tetap mempertahankan predikat sebagai kota ‘juara’ dengan kualitas udara terburuk di di dunia. Disusul kemudian oleh Hanoi, Vietnam.

Baca Juga

Adapun konsentrasi partikel polutan sangat kecil dengan diameter kurang dari 2,5 mikrometer atau PM2.5, yang merupakan salah satu indikator pencemaran udara, mencapai 93,6 mikrogram per meter kubik. Padahal menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), angka standarnya hanya 25 mikrogram per meter kubik dalam jangka waktu 24 jam.

Sebagai perbandingan, di pagi hari Sabtu (10/8) sekitar pukul 06.00 WIB di laman yang sama, AQI Jakarta berada pada angka 168 dengan PM2.5 yang juga tinggi yaitu 87,5 mikrogram per meter kubik. Untuk diketahui, AirVisual menggunakan rentang angka AQI 0-500, di mana semakin tinggi AQI semakin tinggi pula tingkat polusi udaranya.

Terdapat enam kategori, masing-masing yaitu dengan AQI 0-50 baik, 51-100 sedang, 101-150 tidak sehat untuk kelompok rentan, 151-200 tidak sehat, 201-300 sangat tidak sehat, 301-500 berbahaya. Indeks tersebut menggunakan indikator enam jenis polutan udara yaitu PM2.5, PM10, karbon monoksida, sulfur dioksida, nitrogen dioksida dan ozon tingkat dasar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement