KUNINGAN, AYOBANDUNG.COM -- Helikopter pembawa bom air (heli water bombing) kembali melakukan upaya pemadaman area kebakaran di Gunung Ciremai, Sabtu (10/8/2019).
Pengeboman air dilakukan dua kali, sebelum kemudian terpaksa dihentikan akibat kerusakan pada helikopter. Lokasi Kebakaran berada di atas ketinggian 2600-3078 meter di atas permukaan laut (Mdpl).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan memetakan titik api masih menyala di atas Blok Sanghiyang Ropoh dan Sanghiyang Rangka. Sementara, berdasarkan pantauan dari Desa Garatengah, Kecamatan Japara, Kabupaten Kuningan, ditemukan kepulan asap di sebelah utara puncak Gunung Ciremai.
AYO BACA : ACT Jabar dan Pangdam Siliwangi Distribusikan 700 Kambing Kurban untuk Jabar
Seperti hari-hari sebelumnya, pemadaman api terkendala angin kencang yang membuat arahnya berubah-ubah. Kondisi itu memicu meluasnya kebakaran hutan lahan dan membuat loncatan bara api.
"Sementara, sumber daya manusia maupun sarana prasarana terbatas," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin.
Personel yang terlibat dalam penanganan kebakaran hutan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) sebanyak 205 orang. Mereka berasal dari unsur BPBD Kuningan, TNI, TNGC, POLRI, BNPB, BPBD Provinsi Jabar, MPGC Palutungan, MPGC Linggarjati, MPGC Linggasana, masyarakat, dan relawan pecinta alam yang tersebar di sedikitnya enam titik.
AYO BACA : PLN Jabar Bantah Potong Bonus Karyawan untuk Kompensasi
Keenam titik itu masing-masing posko lapangan Palutungan, pos taktis lapangan Sanghyang Ropoh, pos taktis Linggajati, pos pantauan pada batas vegetasi/Gua Walet dan puncak Ciremai, tim pemadam kebakaran hutan dan lahan, jalur pendakian Palutungan dan Linggajati, hingga pos pengamanan logistik di Pangguyangan Badak dan Pasanggrahan.
Berdasarkan pantauan udara dari Heli Bell 412SP yang membawa bom air, kawasan habitat edelweiss yang belum terbakar berada di lokasi antara jalur pendakian Linggajati dan jalur evakuasi Setianegara.
Api diketahui masih menyala di beberapa titik, baik di area yang sudah terbakar maupun di perbatasan antara habitat edelweis dan hutan alam di sebelah utara dan selatan kawah Gunung Ciremai.
Penanganan pemadaman secara manual masih dilaksanakan dibantu tim pemantau dari puncak Gunung Ciremai dan tim dorongan logistik, tutur Agus.
Pemadaman dengan bom air menggunakan helikopter berkapasitas 1.000 liter akan kembali dilakukan pada Ahad (11/8/2019).
AYO BACA : 14 Juta Pelanggan di Jabar Merugi akibat Blackout, PLN Beri Kompensasi