Sabtu 10 Aug 2019 13:17 WIB

Kongres Diaspora Indonesia Kelima Resmi Dibuka di Jakarta

Kongres Diaspora Indonesia ini terbuka untuk umum

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Hasanul Rizqa
Chairman Board of Trustees Indonesian Diaspora Network – Global (IDN-Global) (2017-2019) Dino Patti Djalal memberikan sambutan dalam Kongres Diaspora Indonesia ke-5 “The Fifth Congress of Indonesian Diaspora” (CID-5) di The Hall Kota Kasablanka, Sabtu (10/8). Adapun tema yang diangkat tahun ini yakni “Empowering Indonesia’s Human Capital”.
Foto: Republika/Dian Fath Risalah
Chairman Board of Trustees Indonesian Diaspora Network – Global (IDN-Global) (2017-2019) Dino Patti Djalal memberikan sambutan dalam Kongres Diaspora Indonesia ke-5 “The Fifth Congress of Indonesian Diaspora” (CID-5) di The Hall Kota Kasablanka, Sabtu (10/8). Adapun tema yang diangkat tahun ini yakni “Empowering Indonesia’s Human Capital”.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kongres Diaspora Indonesia Kelima (the Fifth

Congress of Indonesian Diaspora/CID-5) diselenggarakan oleh Indonesian Diaspora Network–Global (IDN-Global) mulai hari ini, Sabtu (10/8) hingga Selasa (13/8) mendatang di Jakarta. Tema yang diangkat pada kongres kali ini ialah “Empowering Indonesia’s Human Capital.”

Kongres ini mempertemukan kalangan diaspora Indonesia untuk berdiskusi mengenai pelbagai isu dan tantangan pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia dari berbagai sektor, baik itu ekonomi, politik, sosial, maupun budaya. Tujuan konferensi ini ialah berfokus pada penguatan peran diaspora Indonesia dalam peningkatan kualitas SDM Tanah Air.

“Pada perhelatan kali ini, kami berusaha menghadirkan semua topik utama dari isu ekonomi, sumber daya manusia, pekerja migran Indonesia hingga kebudayaan dalam sesi pararel pada tanggal 10 Agustus 2019. Kongres ini adalah salah satu bentuk dukungan kami atas visi 2045 yang digaungkan oleh Presiden Jokowi Widodo yang menyoroti human capital development,” ujar Chairman Board of Trustees IDN-Global Dino Patti Djalal dalam pembukaan kongres tersebut di The Kasablanka Hall, Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (10/8).

 

Sementara itu, Ketua Penyelenggara CID-5 Iwan Sunito menegaskan, acara ini terbuka untuk umum. "Kami berharap bahwa misi yang kami bawa dapat tersampaikan kepada masyarakat Indonesia," ujarnya.

Usai konferensi, adapun rangkaian acara dilanjutkan dengan pertemuan internal pada  Senin (12/8) untuk memilih dewan eksekutif dan presiden IDN Global yang baru. Selain itu, akan ada perumusan kelompok kerja dan tugas diaspora dalam dua tahun ke depan.

Adapun pada Selasa (13/8), kegiatan diskusi dan dialog sektoral diaspora akan digelar dengan menghadirkan sejumlah delegasi dari kementerian-kementerian. Acara akan dilanjutkan dengan seminar terkait diaspora muda.

Presiden IDN Global 2017–2019 Mark Gerald Eman mengungkapkan, tema tersebut diangkat lantaran pada faktanya kekayaan diaspora adalah SDM.  "Kami sungguh memercayai bahwa pembangunan SDM merupakan kunci keberhasilan pembangunan Indonesia”, kata dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum IDN Global (2017–2019) Said Zaidansyah

mengungkapkan, tema kali ini juga sejalan dengan arahan Presiden Jokowi perihal  pembangunan SDM dan diaspora.

“Bahwa salah satu tujuan utama dari kegiatan diaspora selama ini adalah pembangunan SDM sesuai dengan arahan Presiden Jokowi pada saat pidato kebangsaan di Sentul beberapa waktu yang lalu," ujar Said.

Dia mengatakan, saat itu Jokowi menyoroti perihal pembangunan SDM sebagai kunci kemajuan Indonesia di masa depan. Selain itu, Kepala Negara mengharap dukungan kalangan diaspora Indonesia untuk dapat memberikan kontribusi terhadap percepatan pembangunan Indonesia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement