REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pedagang hewan kurban di Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur mengeluhkan sepinya pembeli pada dua hari menjelang Hari Raya Idul Adha tahun ini. Kondisi ini dikeluhkan seorang pedagang bernama Latief.
"Penjualan tahun ini rada sepi, biasanya sudah habis," katanya saat ditemui di kawasan Pulomas, Jakarta Timur. Dia mengatakan sepinya pembeli disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat terhadap hewan kurban.
Latief mengaku menyediakan 60 ekor sapi untuk kurban. Dari jumlah itu, baru 30 ekor yang terjual setelah dua pekan membuka lapaknya di tempat tersebut. Jumlah penjualan tersebut menurutnya jauh lebih sedikit dibanding tahun lalu yang mencapai 50 ekor. Latief menjual sapinya dengan kisaran harga sekitar Rp 17 juta hingga Rp 40 juta.
Nadia, pedagang hewan kurban lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Dua hari sebelum Idul Adha, stok kambingnya masih banyak yang belum terjual. "H-2 baru terjual 70 persen. Biasanya sudah habis,"ujarnya.
Ia mengatakan persaingan antarpenjual menjadi penyebab sepinya pembeli. Menurutnya para pedagang yang mendapatkan hewan kurbannya langsung dari peternak akan menjual dengan harga lebih murah.
Alasan tersebut yang menyebabkan kambingnya masih belum terjual semua. "Tahun lalu selama Idul Adha bisa mencapai 70 ekor, tapi sekarang belum. Mungkin nanti malam takbiran," tuturnya. Nadia menjual harga kambingnya dengan kisaran harga Rp 2,6 juta hingga Rp 7 juta tergantung berat hewannya.