Jumat 09 Aug 2019 13:00 WIB

Pedagang: Sebagian Atribut 17 Agustus Buatan Cina

Pedagang atribut 17 Agustus mengatakan cukup banyak produk dari Cina yang dijualnya.

Pedagang merapikan bendera merah putih yang dijual di Pasar Mester, Jatinegara, Jakarta, Selasa (6/8).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pedagang merapikan bendera merah putih yang dijual di Pasar Mester, Jatinegara, Jakarta, Selasa (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pedagang atribut 17 Agustus di sekitar kawasan Pasar Jatinegara, Jakarta Timur mengatakan, berbagai atribut yang tersedia tak semuanya buatan dalam negeri. Sebagian produk berasal dari Cina.

"Memang cukup banyak produk dari Cina yang saya jual, kalau beli produk dalam negeri ongkos pembuatannya lumayan tinggi," kata salah seorang pedagang pernak-pernik 17 Agustus, Gibran (30), di Pasar Jatinegara, Jumat.

Menurut Gibran, balon, lampion merah putih, logo, dan slinger yang dijualnya merupakan buatan China. Sementara itu, bendera, stiker, umbul-umbul, terompet, dan topi berasal dari dalam negeri.

Para pedagang mencapai omzet beragam per hari. Omzet mereka sekitar Rp500 ribu hingga Rp5 juta per harinya.

"Untuk penjualan agak mendinglah, namun tidak semeriah tahun lalu karena ada Asian Games juga kan," kata Gibran.

Gibran dan sejumlah pedagang kaki lima lainnya mulai berjualan pernak-pernik tersebut sejak awal Agustus. Ia mengaku sudah empat tahun terakhir selalu berjualan atribut Hari Kemerdekaan menjelang 17 Agustus di lokasi yang sama.

Terkait harga pernak-pernik tersebut, Gibran mengaku menjualnya bervariatif, tergantung ukuran dan jenis bahannya. Misalnya, umbul-umbul dijual antara Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu. Begitu juga dengan harga jual bendera merah putih, mulai dari harga Rp 10 ribu hingga 50 ribu.

"Jadi tergantung bahan serta ukurannya," ujar dia.

Menurut Gibran, pembeli dagangannya berasal dari latar belakang yang cukup beragam, mulai dari instansi perkantoran hingga anak-anak sekolah. Sementara itu, Firmansyah (25) salah seorang konsumen mengatakan sengaja datang membeli atribut 17 Agustus di kawasan Pasar Jatinegara untuk kebutuhan kantor.

"Biasanya setiap tahun saya beli atribut 17 Agustus di sini karena lebih komplet dan banyak pilihan," ujar dia.

Firmansyah mengaku topi, terompet, balon, dibelinya untuk perlombaan di kantor saat peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia.

"Jadi kami ada lomba di kantor dengan tema peringatan hari kemerdekaan makanya beli perlengkapan atribut di sini," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement