BATUJAJAR, AYOBANDUNG.COM--Sosialisasi program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mandek di tingkat pemerintah desa. Padahal, Badan Pertanahan Nasional (BPN) telah gencar melakukan sosialisasi agar target PTSL tahun 2019 tercapai.
Asep Dedi Setiawan (51) warga Desa Cangkorah RT 01/ RW 06, Desa Cangkorah, Kecamatan Batujajar, mengatakan, proses pengukuran untuk sertifikat gratis tanah miliknya sudah dilakukan sebelum gelaran Pilpres tahun 2019.
AYO BACA : Pemkot Bandung Dorong Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
Namun setelah itu tidak ada lagi pemberitahuan dari BPN soal apa saja kebutuhan administrasi yang mesti dilengkapi agar sertifikat segera terbit.
Sempat kebingungan, ia kemudian mendatangi kantor BPN KBB dan ternyata BPN sudah jauh hari menginformasikan pada pemerintah desa bahwa sertifikasi tanahnya masih kurang.
AYO BACA : Tahun Ini BPN Targetkan 75 Ribu Bidang Lahan Disertifikat
BPN langsung mengundang seluruh RW di Desa Cangkorah. Ternyata pihak BPN sudah menyosialisasikan ke desa dan RW terkait kekurangan persyaratan yang harus dilengkapi warga, ujarnya di Batujajar, Kamis (8/8/2019).
Akibat mandeknya sosialisasi ini, kata dia, hingga saat ini sertifikat tanah miliknya belum juga terbit. Padahal sejumlah kekurangan syarat berkas seperti akta tanah, letter C desa, surat susunan ahli waris dan riwayat tanah sejak lama disiapkannya.
Padahal saya punya berkas-berkas itu, tapi belum pernah diberitahu Desa maupun RW, katanya.
Sepengetahuan dia, program PTSL di Kecamatan Batujajar hanya meliputi Desa Batujajar Barat, Pangauban dan Cangkorah. Di RW 1 terdapat 1.300 berkas kepemilikan tanah dan RW 2 sebanyak 93 pemilik tanah.
Ada ribuan warga yang kebingungan kelanjutan program ini, mereka khawatir sertifikat gratis ini tidak berjalan, tandasnya.
AYO BACA : Mobil Keliling BPN Berikan Informasi Lengkap Soal Pertanahan