Kamis 08 Aug 2019 10:15 WIB

Khofifah Luncurkan Empat Aplikasi

Khofifah Dorong UKM Pererat Kolaborasi

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Khofifah Indar Parawansa
Foto: dok. Republika
Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa baru saja melaunching empat aplikasi yang dikembangkan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim. Empat aplikasi yang dimaksud di antaranya Aplikasi Sistem Informasi Pembelajaran dan Peningkatan Wawasan Perkoperasian (Sijawara), yang merupakan aplikasi berbasis android sebagai media pembelajaran Koperasi dan UKM.

Kemudian, aplikasi One Pesantren One Product (OPOP) yang dimaksudkan untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis Pondok Pesantren melalui pemberdayaan Santri, Pesantren, dan masyarakat sekitar pesantren. Aplikasi lainnya yaitu JATIM ISO, yang merupakan wadah bagi para pelaku UMKM untuk bertransformasi menjadi produk e-commerce melalui berbagai pelatihan pengemasan dan pemasaran.

"Kemudian yang keempat aplikasi TOMIKO yang merupakan aplikasi Toko Online Milik Koperasi berbasis android sebagai marketplace yang mempertemukan produk antar koperasi yang dikelola oleh Koperasi Sekunder," kata Khofifah di Surabaya, Kamis (8/8).

Khofifah berpendapan, pengembangan Koperasi dan UKM tidak lepas dari kolaborasi banyak pihak. Kolaborasi yang kuat, kata Khofifah, diperlukan untuk bisa membangun akses dari UKM, IKM, dan Koperasi di Jatim. Apalagi di era digitalisasi ekonomi, dimana banyak sekali perdagangan yang dilakukan secara online. Para pelaku Koperasi, UKM, dan IKM, menurutnya harus banyak mendapatkan pendampingan dan kolaborasi.

“Yang sudah advance mendampingi yang belum. Kampus mendampingi human capital-nya, perbankan melakukan support permodalannya. Akses pasarnya oleh para pelaku perusahaan e-commerce,” ujar Khofifah.

Lebih lanjut disampaikannya, kolaborasi ini perlu dilakukan dengan semua lini, yang menurutnya harus bergerak bersama dalam mengembangkan koperasi, UKM, maupun IKM. Khofifah kemudian meminta para pelaku perusahaan e-commerce untuk melakukan pendampingan dan memastikan kualitas kontrol, kuantitas dan kontinyuitas dari koperasi, UKM, dan IKM jika diprediksi trend permintaan meningkat.

“Semua memang harus bergerak bersama, berkolaborasi, tidak bisa sendiri- sendiri,” kata Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement