Rabu 07 Aug 2019 23:56 WIB

Emil Dukung Upaya Bank BJB Terus Berinovasi

Emil meminta BJB mengoptimalkan penyaluran kredit mikro

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi (kanan) berfoto bersama dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat Business Review Semester I 2019 Bank BJB, di Kota Bandung, Rabu (7/8).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi (kanan) berfoto bersama dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat Business Review Semester I 2019 Bank BJB, di Kota Bandung, Rabu (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan akan terus mendukung upaya Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten atau bank bjb untuk bertransformasi dan berinovasi dengan lebih berpihak pada masyarakat Jabar. Khususnya, pelaku UMKM. 

Menurut Ridwan Kamil, kemudahan akses layanan perbankan dapat mengentaskan praktik rentenir yang saat ini semakin marak di kalangan masyarakat golongan menengah ke bawah atau golongan ekonomi lemah. 

Baca Juga

"BJB harus mempunyai target market yang lebih luas dan menyentuh lapisan masyarakat terkecil," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam acara 'Penutupan Business Review bjb Semester I Tahun 2019' di Ballroom Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Rabu (7/8).

Menurut Emil, BJB harus mengoptimalkan penyaluran kredit mikro (Mesra) yang merupakan program unggulan. Serta, dapat melepaskan warga Jawa Barat terhadap jerat rentenir. "Saya kira bjb punya kapasitas luar biasa," katanya.

Emil juga berpesan agar bjb terus meningkatkan kinerjanya melalui dukungan teknologi dan inovasi demi merespons peluang-peluang di masyarakat, salah satunya rencana pengembangan infrastruktur dengan nilai total hampir Rp 600 triliun.

"Dimasa yang akan datang, bjb terlibat aktif, didahulukan untuk proyek-proyek di Jawa Barat," kata Emil. 

Selain hal-hal tadi, kata dia, hal lain yang perlu di perhatikan adalah IT yang juga jadi kebutuhan dalam era 4.0 ini. "Kalau infrastruktur, mikro dan IT-nya dibenahi, saya punya keyakinan luar biasa kalau bank ini (bjb) akan berlari dalam waktu yang akan datang," katanya.

Menurut Direktur Utama Bank bjb Yuddy Renaldi, untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkelanjutan pihaknya akan menerapkan tiga fokus utama. 

Fokus pertama, kata dia, adalah reposisi bisnis. Kedua  reorganisasi, dan fokus ketiga re-engineering teknologi informasi. Ia sangat optimistis, dapat menghadapi berbagai tantangan industri perbankan saat ini dengan menjalankan tiga fokus utama tersebut dengan dukungan sumber daya manusia yang mumpuni serta jaringan kantor yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Yuddy mengatakan, sesuai rencana bisnis dan program kerja bjb pun berkomitmen untuk mendukung pembangunan ekonomi di daerah maupun nasional melalui pembiayaan terhadap sektor produktif dengan fokus UMKM dan infrastruktur. 

"Sebagai salah satu program akselerasi, kami akan berkolaborasi dengan BUMD-BUMD lain di wilayah Jawa Barat dan Banten agar pembangunan dan program-program pemerintah dapat segera direalisasikan," kata Yuddy.

Dari segi kinerja, pencapaian bank bjb pada semester satu tahun 2019 memberikan hasil yang memuaskan. Total aset bank bjb tumbuh 6,4 persen year on year (yoy) menjadi Rp 120,7 triliun.

Pertumbuhan aset ini didukung penghimpunan DPK sebesar Rp 95,1 triliun atau tumbuh sekitar 7 persen dari tahun lalu. Untuk total kredit yang disalurkan mencapai Rp 78,2 triliun atau tumbuh sebesar 8,2 persen yoy. Sementara untuk laba bersih setelah pajak tercatat sebesar Rp 803 miliar.

Kualitas kredit bank bjb juga berhasil dijaga dengan baik, di mana rasio Non Performing Loan (NPL) dapat bertahan di level 1,7 persen atau lebih baik dibanding rasio NPL industri perbankan per Mei 2019 sebesar 2,61 persen.

Adapun rasio Net Interest Margin (NIM) bank bjb berada pada level 5,7 persen atau berada di atas rata-rata rasio NIM industri perbankan yang mencapai 4,9 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement