REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sepanjang Juli 2019, tercatat ada 23 kejadian kebakaran gunung atau hutan di wilayah Jawa Timur. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Suban Wahyudiono, mengungkapkan 99 persen kebakaran hutan tersebut terjadi karena ulah manusia.
Ada berbagai faktor penyebabnya. Seperti membuang puntung rokok sembarangan saat angin kencang, karena sisa pembakaran api unggun, karena sisa membakar lahan, dan lainnya.
"Kebakaran hutan atau gunung terjadi sebanyak 23 kejadian di Jatim sejak 22-28 Juli 2019. Penyebabnya berdasarkan hasil survei dan penelitian, 99 persen karena ulah manusia," kata Suban.
Ia menjelaskan, puluhan kejadian kebakaran itu terjadi di berbagai daerah di wilayahnya. Di antaranya, Kabupaten Tuban, Bondowoso, Situbondo, Madiun, Nganjuk, Malang, Batu, dan lainnya.
Diakuinya, yang kebakaran terparah terjadi di Gunung Arjuno. Sementara lainnya, relatif bisa ditangani dengan cepat. "Memang sebenarnya penyebab kebakaran hutan ini susah ditebak atau dicari karena apanya. Tetapi 99 persen karena ulah manusia," ujarnya.
Suban berharap masyarakat dan pendaki berhati-hati ketika mendaki gunung. Ia pun mengimbau para pendaki tidak sembarangan membuang puntung rokok, dan memastikan tidak ada sisa-sisa api unggun sebelum turun gunung.
"Karena di gunung itu banyak serasah daun cemara yang menumpuk, dan kering di musim kemarau, dan itu sangat mudah terbakar," kata dia.