Rabu 07 Aug 2019 16:01 WIB

Menkes Minta Dunia Usaha Buat Ruang Laktasi

Masih banyak perusahaan yang belum menyediakan ruang laktasi bagi karyawan wanita

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Ruang Laktasi/ilustrasi
Foto: Wikimedia
Ruang Laktasi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek meminta dunia usaha untuk membuatkan ruang laktasi di tempat bekerja. Ruang laktasi ini ditujukan bagi para karyawan yang tengah menyusui demi menyukseskan program ASI eksklusif.

"Saya ingin mereka mengerti kalau Presiden minta SDM berkualitas, salah satunya yang harus mendukung adalah tempat menyusui ini, ruang laktasi. Tolong dong ini harus dilakukan," kata Nila di Kantor Kementerian Kesehatan, Rabu (7/8).

Baca Juga

Menurut Nila saat ini masih banyak perusahaan yang belum memenuhi kewajiban untuk membuatkan ruang laktasi bagi pekerja perempuan yang menyusui. Jika ada, masih belum difasilitasi dengan optimal.

"Misalnya buruh banyak, umumnya perempuan 80 persen. Kita bisa menghitung yang menyusui, kan banyak. Mereka hanya diberi waktu satu jam untuk istirahat, kan itu ada shalat, makan dan memerah susu. Kalau orang yang banyak ruangannya kecil dan tidak memadai. Saya pernah melihat di satu tempat seperti itu dan kami menegurnya," kata Nila.

Memberikan ruang laktasi untuk memerah ASI bagi perempuan pekerja yang sedang menyusui dibutuhkan guna memenuhi program ASI eksklusif. Ibu harus memberikan ASI kepada anaknya secara eksklusif selama enam bulan, kemudian dilanjutkan hingga dua tahun dengan diberikan makanan pendamping ASI.

Praktik pemberian ASI hingga dua tahun ini merupakan upaya dalam mencegah stunting atau kekerdilan pada anak. Stunting bisa berdampak ke kualitas SDM Indonesia ke depan.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, jumlah inisiasi menyusui dini (IMD) di Indonesia baru mencapai 58,2 persen. Angka praktik menyusui ASI eksklusif 0-6 bulan sebanyak 74,5 persen dan pemberian ASI hingga 24 bulan 55 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement