REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi lokasi tumpahan minyak di Desa Cemara Jaya Kecamatan Cibuaya Kabupaten Karawang, Rabu (7/8). Ia datang ke lokasi tumpahan minyak sekitar pukul 12.30 WIB dan diterima oleh Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dan perwakilan dari Pertamina.
Ridwan Kamil pun langsung melihat ke lokasi pasir bercampur minyak yang sedang dimasukkan ke plastik-plastik besar oleh warga. Ia juga sempat berdialog dengan warga.
Emil, sapaan akrabnya, mengatakan peninjauan itu dilakukan untuk memastikan sejauh mana upaya penanggulangan dilakukan oleh Pertamina. "Hari ini saya ke sana untuk memastikan arahan-arahan itu sudah dilaksanakan, karena nanti harus saya laporkan ke Presiden. Mudah-mudahan prosesnya berlangsung," ujar Emil.
Dia menjelaskan peran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar soal insiden tersebut adalah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait supaya kelangsungan hidup masyarakat yang terdampak tidak bermasalah.
"Salah satunya adalah kompensasi dari kehilangan mata pencaharian juga harus diselesaikan oleh Pertamina," katanya.
Emil pun meminta Pertamina bertanggung jawab terkait tumpahan minyak (oil spill) Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di Karawang. Pertanggungjawaban yang diminta mulai dari sektor bisnis hingga kerusakan lingkungan.
"Saya minta Pertamina bertanggung jawab penuh terhadap semua hal. Dari bisnisnya, ikan yang tidak bisa ditangkap, nelayan yang kehilangan mata pencaharian, kerusakan hutan bakau, dan lain-lain," kata Emil. Ia meminta Pertamina harus berkomitmen 100 persen menyelesaikan masalah ini.
Hingga berita ini ditulis, Emil dan pejabat di Pemkab Karawang sedang melakukan rapat koordinasi terkait penyelesaian minyak tumpah tersebut.