Rabu 07 Aug 2019 07:28 WIB

Ada Apa Dengan Taliban Nusantara?

Kedatangan taliban menjadi sorotan

Dato Sri Anwar Ibrahim (DSAI) bersama senior Mujahidin Nusantara di Kuala Lumpur.
Foto: Hilmy Almascaty
Dato Sri Anwar Ibrahim (DSAI) bersama senior Mujahidin Nusantara di Kuala Lumpur.

Oleh: Hilmy Almascaty, Aktivis Ormas Islam

Sebelum ketibaan para Pemimpin Taliban Afghanistan di Jakarta, dua pekan minggu sebelumnya kami para Taliban Nusantara yang dipimpin YM Al Habib Alattas dan Syeikh Harahap sudah bertemu dengan pendukung utama Taliban Dunia, Dato Sri Anwar Ibrahim (DSAI) bersama senior Mujahidin Nusantara di Kuala Lumpur (lihat foto).

Pada tahun 1980an DSAI telah membantu para Mujahidin Afghanistan dengan mengirimkan mujahidin Nusantara ke Afghanistan. Para Pelajar (Tullab) Afghani beliau beri bea siswa agar menjadi Pejuang berkelas, kami dikumpulkan dalam Universiti Islam Antarabangsa (UIA) Malaysia dan lainnya, sehingga lahirlah Taliban Al Alamiyah (Taliban Internasional).

Sejak tahun 1990an para alumni Mujahidin Afghanistan menyebar ke penjuru dunia, termasuk Nusantara. Ketika mujahidin Afghan menang melawan Uni Soviet dan mereka bertikai akibat gila kuasa. Para Mujahidin membukan front baru perjuangan dan menghindari konflik lokal. Mereka berjuang di negara masing-masing. Di Nusantara terkenal dengan Kumpulan Mujahidin Malaya (KMN), Moro Islamic Liberation Front (MILF), Mujahidin Serambi Makkah, Jamaah Islamiyah dan lain-lain.

Sementara di Indonesia ada Laskar Jihad pimpinan Ust. Jafar Thalib dan tentunya ada Front Pembela Islam (FPI) pimpinan Habib Rizieq Syihab (HRS) serta Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) pimpinan Ust. Irfan Awwas dan lainnya lagi.

Sementara Mujahidin di Afghanistan bermetaformosa dari Mujahidin menjadi al Qaidah.. dan Taliban yg dipimpin Mollah Omar. Sebagaimana Front Mujahidin Dunia lainnya.. Taliban fokus pada perjuangan di Afghanistan. Sementara Mujahidin Arab fokus di Negeri dua sungai (Tigris dan Efrat) dengan mendeklarasikan Mujahidin Naharain (Mujahidin Penguasa 2 Sungai yang terbentang dr Iraq, Suriah, Turki dan sekitarnya) yang dipimpin Syeikh Mus'ab al Zarkawi yang nanti akan menjadi cikal bakal ISIS. Syeikh Osama bin Laden juga fokus di sekitar Saudi Arabia dan Yaman serta sekitarnya.

Kembali ke Taliban, perjuangannya semakin kuat setelah Mollah Omar bergabung dengan Syeikh Osama bin Laden yang kini menjadi iparnya. Dan Osama menjadikan Afghanistan kembali sebagai pusat perjuangannya setelah Pemerintah Sudan angkat tangan akibat baikot Amerika terhadapnya.

Taliban mendapt bimbingan dan bantuan langsung Al Qaidah Internasional. Taliban mendapt julukan TERORIS yang paling berbahaya dari Pemerintah Amerika setelah peristiwa 11 September 2001.

Sementara Mujahidin Nusantara (Rabithah Mujahidin Al Jaawi) khususnya Malaysia, akibat fintah Zionisme. Promotor utama Mujahidin Nusantara, Anwar Ibrahim dijebloskan ke penjara sejak November 1998 ketika lagi menjabat Wakil Perdana Menteri Malaysia oleh rezim Mahathir atas tuduhan sodomi. Fitnah ini menjadikan Mujahidin Nusantara berkembang ke luar Malaysia dan mulai membuat semacam Taliban lokal dengan berbagai nama.

Pada tanggal 2 Desember 2016 (212) pimpinan utama (Imam Besar) FPI al Habib Muhammad Rizieq Syihab yang sudah mematangkan strateginya berhasil mengumpulkan 5 juta massa di Monas Jakarta. HRS dan koalisi "Taliban Nusantara" lainnya berhasil menghalau Ahok dan menempatkan Dr Anis Baswedan menjadi Gubernur Jakarta. Dan pada ultah 212 tahun 2018 para "Taliban Nusantara" yang memiliki kesamaan tujuan dengan Taliban Internansional untuk menegakkan SYARIAT dan 'KHILAFAH' unjuk kekuatan dengan menghimpun 13 Juta pengikutnya di Monas Jakarta yang membuat rezim dunia gemetaran.

Kini kebangkitan Islam semakin nyata dan terang di Nusantara yang bertujuan jelas dengan berdirinya KHILAFAH NUSANTARA sebagai kelanjutan Khilafah Panotogomo yang dideklarasikan tahun 1487 M oleh gerakan WALISONGO. Khilafah Nusantara jelas berbeda dgn konsep Khilafah ala Hizbut Tahrir ataupun ISIS dan mengambil tema lebih lokal dengan istilah NKRI BERSYARIAH yang diusung FPI dan membuat panas telinga dan hati banyak pihak.

Insya Allah kedatangan Taliban Afghanistan ke Indonesia akan menjadi petanda bangkitnya kekuatan saudara kembarnya di Nusantara. Akan bermula dari Malaysia dan semoga diikuti Indonesia, tapi rencana Allah adalah yang mutlak. Jika Allah memberikannya lebih dulu di Indonesia, maka para "Taliban Indonesia" siap mendahului Taleban Afghan atau Malaysia Insya Allah..

Ironisnya, Pemerintah Indonesia menyambut hangat Taliban Afghhanistan bak pahlawan besar. Namun pada saat yang sama menindas saudaranya "Taliban Indonesia" yang akan dibubarkan kononnya. Kemudian NU garis non Ithrah yang selama anti FPI kok bisanya bermesra dengan Taliban Afghan yang lebih jauh mazhabnya dengan mereka, padahal FPI itu semazhab... apa karena Taliban Afghan tidak mengusung NKRI bersyariah?

Sejarah akan segera menyaksikan 'makar Allah' yang pasti akan menjadi sebaik-baik makar bagi hamba-hamba-Nya di muka bumi ini. "Sungguh Allah akan menjadikan Khalifah di muka bumi hamba-hambaNya yang salih" walaupun seluruh alam tidak menyukai.

Janganlah cicak dicampakkan buaya dirangkul. Sebab, sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada berguna!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement