Selasa 06 Aug 2019 22:03 WIB

Warga Kota Cimahi Kesulitan Air Bersih

Diperkirakan wilayah yang mengalami kesulitan air bersih bertambah.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Kesulitan Air Bersih.
Foto: Republika/ Wihdan
Kesulitan Air Bersih.

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Air Bersih pada Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi mengungkapkan sebagian wilayah di 20 Rukun Warga (RW) dari 11 kelurahan di Kota Cimahi mengalami kesulitan air bersih. Hal itu berdasarkan permintaan air bersih dari wilayah-wilayah tersebut.

RW-RW tersebut yaitu RW 07 Kelurahan Cibabat, RW 04 dan 08 Kelurahan Cibeber, RW 01 dan 04 Kelurahan Cimahi, RW 12 dan 15 Kelurahan Leuwigajah, RW 11 dan 12 Kelurahan Pasir Kaliki, RW 06 Kelurahan Cigugur Tengah, RW 06, 09 dan 15 Kelurahan Setiamanah, RW 24 Kelurahan Melong, RW 08 dan 13 Kelurahan Utama, RW 12, 18 dan 22 Kelurahan Cipageran serta RW 04 Kelurahan Baros.

Kepala DPKP Kota Cimahi, Muhammad Nur Kuswandana mengatakan diperkirakan wilayah yang mengalami kesulitan air bersih bertambah. Oleh karena itu pihaknya akan menyiagakan personel dan pasokan air bersih untuk disalurkan.

"Kita siap-siap," ujarnya, Selasa (6/8).

Menurutnya, mayoritas wilayah yang kesulitan air bersih sebelumnya memperoleh air bersih dari artesis dan PDAM. Ia mengungkapkan, pihaknya menyiapkan air bersih untuk mengantisipasi kesulitan air bersih di masyarakat. Katanya, warga yang memiliki air dari PDAM sudah mengalami kekeringan. Oleh karena itu pihaknya mulai memasok.

Ia mengatakan pasokan air ke masyarakat disuplai dari Sistem Pengelola Air Minum (SPAM) UPT Air Bersih Kota Cimahi. Dengan rata-rata air bersih mencapai 40 tangki perminggu atau rata-rata perhari dua rit untuk setiap wilayah terdampak. "Kalau per tangkinya itu isinya 50 liter," katanya.

Nur memastikan ketersediaan air bersih SPAM masih aman untuk menyuplai kebutuhan air bersih ke wilayah terdampak kesulitan air bersih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement