Selasa 06 Aug 2019 20:59 WIB

Polisi Tilang Sopir Truk Berusia 15 Tahun

Pelaku hidup sebatang kara dan putus sekolah

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Hiru Muhammad
Polres Bogor bersama Polsek Parung Panjang melakukan penindakan penilangan kepada supir truk yang masih berusia 15 tahun di Desa Lumpang, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Selasa (6/8).
Foto: dok. Humas Polres Bogor
Polres Bogor bersama Polsek Parung Panjang melakukan penindakan penilangan kepada supir truk yang masih berusia 15 tahun di Desa Lumpang, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Selasa (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Satuan lalu lintas Polres Bogor bersama Polsek Parung Panjang menilang sopir yang masih berusia 15 tahun. Remaja itu nekad mengemudi kendaraan  truk yang melintas di desa lumpang, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor.

"Kami melakukan penindakan penilangan terhadap pengendara tersebut dan memanggil supir asli yang seharusnya mengendarai truk tersebut, berkendara dibawah umur sangatlah membahayakan bagi keselamatan dirinya dan juga orang lain," tutur Kasat Lantas Polres Bogor AKP M Fadli Amri, Selasa (6/8). 

Saat ini, kendaraan truk bernomer polisi (Nopol) A 9071 ZX diamankan di Mako Polsek Parung Panjang. Fadli mengatakan para pemilik kendaraan dan sopir kendaraan dipanggil ke polsek untuk dimintai keterangan.

Pihaknya akan melakukan penindakan hukum secara tegas kepada pemilik kendaraan jika kembali menemukan pengemudi dibawah umur. Selain itu, dia meminta, agar masyarakat juga berpartisipasi dalam menjaga ketertiban. 

"Masyarakat silahkan apabila menemukan dan mengetahui segera melapor ke petugas terdekat, kami akan langsung lakukan penindakan," tuturnya. 

photo
Polres Bogor bersama Polsek Parung Panjang melakukan penindakan penilangan kepada supir truk yang masih berusia 15 tahun di Desa Lumpang, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Selasa (6/8).

Fadli menjelaskan, Satlantas Polres Bogor dan Polsek Parung Panjang akan meningkatkan pengawasan. Sehingga, kejadian serupa tak lagi terulang.

“Kami juga ingin mengajak pihak terkait untuk bersama peduli terkait permasalahan ini, karena memang yang bersangkutan merupakan anak putus sekolah dan saat ini hidup sebatang kara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, anak tersebut juga butuh perhatian,” tutur Fadli.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement