Selasa 06 Aug 2019 00:06 WIB

Pemkot Evaluasi Surabaya Marathon 2019

Evaluasi terutama terkait dengan kondisi kesehatan pelari

Pelari marathon (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Pelari marathon (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya akan mengevaluasi kegiatan berskala internasional bertajuk Surabaya Marathon 2019. Eavaluasi dilakukan setelah dua pelari meninggal dunia saat mengikuti kegiatan yang digelar di Kota Pahlawan, Jawa Timur, pada Ahad (4/8).

"Tentunya panitia juga akan melakukan evaluasi, terutama bagi (kesehatan) para pelari. Tapi selama ini verifikasi sudah dilakukan, sebelum mendapatkan nomor peserta," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser di Surabaya, Senin (5/8).

Kedua orang peserta Surabaya Marathon itu meninggal diketahui dari kategori lari 10 Kilometer dengan nomor peserta 5755 dan Mereka adalah Chusnun N Djuraid (60) asal Malang, Jawa Timur, dan Oentung P Setiono (55) asal Jakarta.

"Kami dari Pemkot Surabaya turut belasungkawa atas meninggalnya dua pelari yang ikut dalam Surabaya Marathon ini," katanya.

Ia menjelaskan, informasi awal yang diterima, kedua pelari itu sebelum tiba di garis finish sempat mengalami pingsan dan mendapat pertolongan dari tim medis. Bahkan, kedua pelari itu juga sempat dilarikan ke IGD RSU Dr. Soetomo Surabaya agar mendapat penanganan lebih lanjut namun nyawanya tidak tertolong.

Namun, kata dia, pihaknya belum bisa memastikan alasan meninggalnya kedua peserta itu secara medis. Akan tetapi, Pemkot Surabaya memastikan telah memberikan perhatian khusus untuk bagaimana membackup panitia agar kedua jenazah itu bisa kembali ke keluarga.

"Kita berkolaborasi dengan panitia dan kita menghubungi pihak keluarga, kita koordinasi untuk bagaimana jenazah cepat kembali ke pihak keluarga," katanya.

Ia menuturkan bahwa sebelumnya pihaknya telah mem-backup kegiatan ini dengan menyiapkan semua kebutuhan, seperti petugas medis ataupun ambulance di titik-titik lokasi istirahat."Di setiap spot-spot itu kami sudah siapkan petugas medis dan ambulance," ujarnya.

Kendati demikian, Fikser mengatakan untuk seluruh biaya administrasi yang ditimbulkan atas kejadian ini, nantinya akan ditanggung oleh panitia. Tentunya untuk ke depan, panitia akan kembali melakukan evaluasi-evaluasi, terutama terkait kesiapan para pelari sebelum mengikuti event tahunan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement